Penggunaan ageregat lokal sebagai bahan konstruksi jalan diharapkan dapat
menekan biaya pembangunan. Akan tetapi tidak semua daerah memiliki cadangan
agregat yang cukup dan kualitas agregat yang sesuai dengan standar yang berlaku.
Agregat substandar adalah agregat yang tidak memenuhi persyaratan di dalam
spesifikasi antara lain berat jenis, nilai plastisitas, penyerapan dan abrasi yang
akan mempengaruhi tingkat kelekatan agregat terhadap aspal pada campuran.
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk meneliti kinerja laboratorium agregat
dari Manokwari, Papua Barat pada campuran gradasi menerus (AC-BC) terhadap
nilai kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi.
Berdasarkan pengujian sifat fisik agregat diperoleh bahwa agregat dari
Manokwari memiliki penyerapan air yang tinggi sehingga mempengaruhi
banyaknya kadar aspal yang dibutuhkan dalam campuran. Hasil uji Marshall
menunjukan bahwa penggunaan aspal modifikasi Cariphalte dalam campuran ACBC
yang menggunakan agregat substandar dapat meningkatkan stabilitas
Marshall, Indeks Kekuatan Sisa (IKS), dan Indirect Tensile Strength Ratio (ITSR)
jika dibandingkan dengan campuran AC-BC yang menggunakan agregat
substandar dan aspal Pen 60/70. Hasil pengujian UMATTA campuran AC-BC
modifikasi pada suhu 35ºC dan 45ºC lebih tinggi daripada campuran AC-BC
menggunakan aspal Pen 60/70. Nilai stabilitas dinamis AC-BC modifikasi yang
didapatkan dari pengujian deformasi permanen dengan WTM pada temperatur
45ºC dan 60ºC lebih tinggi daripada nilai stabilitas dinamis campuran AC-BC
menggunakan aspal Pen 60/70. Perhitungan number of load application
menunjukan bahwa campuran AC-BC modifikasi memiliki umur yang lebih lama
daripada campuran AC-BC menggunakan aspal Pen 60/70 walaupun estimasi
biaya yang dihasilkan oleh campuran AC-BC modifikasi lebih tinggi. Namun
setelah dilakukan perbandingan antara estimasi biaya dan number of load
application, campuran AC-BC modifikasi teernyata lebih murah daripada
campuran AC-BC menggunakan aspal Pen 60/70.