Kadar aspal yang tinggi pada campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) menjadi
permasalahan pada saat proses pengiriman campuran aspal karena terjadinya
pengaliran aspal (asphalt draindown). Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018
Revisi 2 mensyaratkan penggunaan stabilizer pada campuran SMA untuk
mengatasi permasalahan pengaliran aspal. Salah satu cara agar pengaliran aspal
tidak terjadi adalah dengan melakukan modifikasi pada aspal. Pada penelitian ini
aspal dimodifikasi dengan memanfaatan limbah plastik PET sebagai alternatif
modifier aspal yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan asphalt draindown,
disamping itu campuran SMA merupakan campuran aspal panas yang tahan
terhadap permasalahan rutting namun perlu dilakukan pengujian ketahanan
terhadap kelelahan (fatigue).
Metode pencampuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
memodifikasi asbuton murni dengan PET dengan variasi kadar PET 2%, 4% dan
6% dari berat aspal, proses pencampuran menggunakan high shear mixer dengan
kecepatan 4000 rpm pada suhu 165±°C selama 1 jam. Variasi kadar PET masingmasing
dilakukan pengujian Dynamic Shear Rheometer (DSR) untuk menentukan
kadar PET yang digunakan dalam pengujian lanjutan dengan kriteria Performance
Grade (PG) paling tinggi. Campuran PET 6% masih memenuhi persyaratan
spesifikasi berdasarakan kriteria PG sehingga kadar PET yang digunakan untuk
pengujian lanjutan adalah asbuton PET 6%. Proses pemadatan campuran aspal
dilakukan menggunakan alat Superpave Gyratory Compactor (SGC) dengan
putaran sebanyak 100 girasi. Penentuan kadar aspal optimum berdasarkan nilai
Rongga dalam Campuran (VIM) dan Rongga diantara Mineral Agregat (VMA).
Dari hasil pengujian bahwa kadar aspal optimum dengan menggunakan PET 6%
adalah 6,78% lebih rendah dibandingkan dengan camupuran SMA asbuton murni
dengan stabilizer viatop dengan kadar aspal optimum 6,94%.
Dari hasil pengujian didapat bahwa penggunaan asbuton PET 6% memenuhi
persyaratan sebagai campuran SMA dimana pengaliran aspal yang terjadi masih
memenuhi persyaratan spesifikasi. Modifikasi asbuton dengan PET 6%
meningkatkan ketahanan asbuton terhadap suhu, namun kenaikan tidak signifikan
yaitu 1,64% pada kondisi original dari 79,1°C menjadi 80,4°C dan 2,11 % pada
kondisi setelah RTFOT dari 80,6°C menjadi 82,3°C sehingga tidak mengubah kelas
Performance Grade asbuton yaitu PG76. Campuran SMA asbuton murni memiliki
penurunan modulus resilien dari kenaikan suhu 25°C ke 35°C sebesar 70,17% dan
dari suhu 35°C ke 41°C sebesar 65,25%. Sementara campuran SMA dengan
Asbuton PET memiliki penurunan modulus resilien dari kenaikan suhu 25°C ke
35°C sebesar 59,88% dan dari suhu 35°C ke 41°C sebesar 62,57%. Campuran SMA
asbuton murni mengalami penurunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
campuran SMA asbuton PET. Sementara pada pengujian campuran SMA terhadap
ketahanan fatigue didapatkan hasil bahwa campuran SMA asbuton dengan PET 6%
lebih tahan dibandingkan dengan campuran SMA asbuton Murni.