Bitumen merupakan bahan organik yang rentan terhadap oksidasi atau penuaan (ageing). Penuaan aspal dibagi menjadi dua kategori utama yaitu Short Term Ageing (STA) dan Long Term Ageing (LTA). STA mencerminkan proses penuaan bitumen selama tahap memproduksi campuran aspal, sedangkan LTA adalah proses penuaan pada masa layan. Proses penuaan STA disimulasikan di laboratorium dengan menggunakan Rolling Fim Thin Oven Test (RTFOT) dan LTA disimulasikan dengan Pressure Aging Vessel (PAV). Kedua pengujian tersebut berfokus kepada penuaan yang diakibatkan oleh suhu dan tekanan. Penuaan pada aspal tidak hanya diakibatkan oleh suhu dan tekanan tetapi juga akibat faktor lain seperti sinar ultraviolet (UV), air, kelembapan, polutan, dsb.
Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh sinar UV pada penuaan aspal. Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pada panjang gelombang 365nm, terjadi penuaan yang serius pada aspal. Percobaan dilakukan dengan cara memberi paparan sinar UV gelombang tunggal 365nm dengan beberapa variasi waktu pada bitumen dan campuran beraspal. Analisis dilakukan dari segi mekanistik menggunakan Dynamic Shear Rheometer (DSR) dan perubahan kadar gugus kimia Karbonil dan Sulfoksida untuk bagian bitumen, serta perubahan Modulus Resilien untuk campuran beraspal.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa paparan sinar UV merubah parameter mekanistik di tiga kondisi pengujian yaitu kondisi Original, RTFOT dan PAV. Peningkatan kadar Karbonil dan Sulfoksida yang merupakan parameter dalam penuaan bitumen juga terjadi setelah bitumen dipapari sinar UV melalui pengujian FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Penurunan nilai Modulus Resilien campuran beraspal juga terjadi dimana paparan terlama yaitu 24 jam menunjukkan nilai terkecil.