digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Marrilyn Arismawati
PUBLIC Alice Diniarti

Bendungan Merangin memiliki peranan penting terhadap kebutuhan air baku, irigasi dan PLTA di wilayah DAS Merangin, sehingga pengkajian terhadap alokasi air di lokasi tersebut sangatlah diperlukan. Analisa yang dikaji dalam penelitian ini seperti pengendalian banjir dengan HEC-HMS, alokasi air untuk kebutuhan air baku, irigasi dan PLTA menggunakan perangkat lunak WEAP, dan kelayakan ekonomi. Debit andalan yang digunakan untuk alokasi air menggunakan debit dengan probabilitas 80% = 51.485 m3/s, 90% = 35.195 m3/s, dan 95% = 25.940 m3/s. Urutan prioritas penggunaan air sebagai berikut, prioritas pertama untuk air baku Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun sebesar 655 lt/det dengan jumlah penduduk 282,880 jiwa. Prioritas kedua untuk kebutuhan irigasi seluas 20.000 Ha adalah 323,5 m3/det/Ha untuk satu tahun. Jumlah energi rata-rata yang dihasilkan PLTA Bendungan Merangin adalah sekitar 791.650 GWH/tahun. Simulasi pengendalian banjir dengan HEC-HMS menunjukan untuk debit Q-1000 dan Q- PMF terlihat bahwa pelimpah dapat mengalirkan serta menurunkan puncak banjir dengan baik. Simulasi alokasi air dengan perangkat lunak WEAP menunjukan bahwa dengan terbangunnya Bendungan Merangin kebutuhan air di Kabupaten Merangin dapat terpenuhi. Hasil perhitungan kelayakan ekonomi memperlihatkan bahwa pelaksanaan pembangunan Bendungan Merangin telah dilindungi terhadap perubahan dalam variabel proyek seperti kenaikan biaya atau penurunan pendapatan karena (IRR sebesar 21,75% > 12%, NPV sebesar 1461,064 Milyar > 0, BCR sebesar 1.386 > 1.0).