Dalam beberapa tahun terakhir, tren kenaikan kenaikan permukaan laut yang
disebabkan oleh perubahan iklim terus meningkat. Kondisi ini mengancam
urbanisasi yang terjadi di perkotaan, terutama di wilayah pesisir. Pesisir adalah
lokasi yang strategis untuk berbagai kegiatan seperti pelabuhan, rekreasi, perikanan
dan pertanian, tetapi rentan terhadap perubahan yang disebabkan oleh kegiatan
masyarakat dan alam. Semarang adalah salah satu kota pesisir yang terletak di utara
Jawa Tengah. Permukiman padat dan kumuh mendominasi wilayah pesisir
Semarang, salah satunya permukiman nelayan di Tambak Lorok. Daerah ini telah
mengalami penurunan muka tanah dalam waktu yang cukup lama dan sekarang
terancam oleh kenaikan permukaan laut yang merupakan salah satu dampak dari
perubahan iklim.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang kawasan pesisir yang adaptif
terhadap penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut dengan
menggunakan studi kasus di kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang. Untuk
mencapai tujuan ini ditetapkan beberapa sasaran studi, antara lain: (1) Merumuskan
prinsip dan indikator perancangan kawasan terhadap penurunan permukaan tanah
dan kenaikan muka air laut; (2) Merumuskan delineasi kawasan perancangan di
Tambak Lorok; (3) Evaluasi kawasan studi menggunakan prinsip dan indikator
kawasan adaptif; (4) Merumuskan visi, misi, dan konsep perancangan kawasan
adaptif; dan (5) Simulasi perancangan sesuai dengan visi, misi, dan konsep yang
telah ditentukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan metode
penelitian architectural programming untuk merumuskan respon desain yang tepat
berdasarkan isu dan kondisi eksisting kawasan perancangan. Respon desain yang
dirumuskan dari penelitian ini adalah strategi yang berfungsi sebagai pedoman
untuk merancang daerah pesisir yang adaptif terhadap penurunan muka tanah dan
kenaikan permukaan laut. Kami percaya adaptasi ruang kota dapat mengurangi
dampak bencana dan menciptakan wilayah pesisir yang tangguh untuk mengurangi
risiko bencana alam.
Kata kunci: kawasan adaptif, adaptasi perubahan iklim, kenaikan permukaan air
laut, kota pesisir, ketahanan