2011_TS_PP_ERLANGGA_BINTANG_PRADITYA_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB
Terbatas agus slamet
» ITB
Hasil penelitian terdahulu pada mahasiswa ITB menunjukkan bahwa mahasiswa pria ITB menjelang Sidang Sarjana mengalami stres tingkat sedang berdasarkan pengukuran faal dan kuesioner. Melalui pengukuran EEG dapat diketahui bahwa kondisi stres pada individu manusia ternyata dapat menyebabkan penurunan daya gelombang alfa pada otak. Akupuntur adalah salah satu terapi non-farmakologis yang diketahui dapat digunakan untuk mengatasi stres. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari peranan akupuntur GI terhadap penurunan stres naracoba yang diukur melalui perubahan besar daya gelombang alfa otak di area frontal (F) dan parietal (P). Proses penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yang dilakukan pada hari yang sama yaitu: (1) pendataan awal dari kuesioner untuk mengetahui gejala somatis yang dialami tujuh mahasiswa pria ITB sebagai naracoba pada H-1 jelang ujian sidang sarjana. Hasil kuesioner ini dipakai untuk mengelompokkan naracoba pada tingkat stres rendah, sedang, atau tinggi; (2) pengukuran gelombang otak dengan EEG pada empat titik (F3, F4, P3, dan P4) pada kepala naracoba, yang merepresentasikan area frontal kiri, frontal kanan, parietal kiri dan parietal kanan, diikuti dengan pemberian akupuntur GI saat H-1 jelang sidang sarjana. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa tingkat stres naracoba bervariasi dari rendah hingga tinggi. Pengukuran EEG menunjukkan bahwa setelah pemberian akupuntur GI terjadi peningkatan daya gelombang alfa yang lebih besar pada naracoba dengan tingkat stres tinggi dibandingkan pada naracoba dengan tingkat stres sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan daya gelombang alfa selama proses akupuntur GI, khususnya di sekitar frekuensi 8-11 Hz, yang mengindikasikan kondisi rileks.
Perpustakaan Digital ITB