digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Difteri merupakan salah satu penyakit menular yang bersumber dari Corynebacterium Diphtheriae, penyakit ini mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan, demam, kelenjar bengkak, dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan sistem saraf. Kondisi seperti itu pada akhirnya bisa berakibat sangat fatal dan berujung pada kematian. Pada pertengahan tahun 2017, kasus penyebaran infeksi penyakit difteri kembali banyak terjadi diberbagai wilayah di Indonesia. Dengan adanya kejadian ini dan adanya ilmu matematika yang dapat memodelkan persebaran penyakit, memberi motivasi untuk mengangkat topik tentang memodelkan sistem antisipasi dan pengobatan difteri sehingga didapat sistem vaksinasi dan pengobatan yang paling efektif sehingga kita dapat meminimalisir korban yang terinfeksi. Model yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu SIQR yang merupakan pengembangan model SIR dengan upaya karantina untuk mengendalikan penyebaran penyakit difteri. Model pengobatan dan vaksinasi yang telah dibentuk ini masih memiliki kelemahan dikarenakan masih adanya beberapa penambahan asumsi umum dan asumsi khusus yang masih kurang sesuai dengan keadaan asli di lapangan, seperti peniadaan faktor migrasi dalam pembuatan model. Rekomendasi penanganan difteri yang didapat dari penelitian ini yaitu mengombinasikan pengobatan dan vaksinasi namun lebih menekankan pada pengobatan (memperbesar nilai parameter ?_1).