digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_TAUFIK_RACHMAT_GUMILANG_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Teknologi pengolahan air limbah secara biologis dengan sistem lumpur aktif konvensional sekarang ini memliki permasalahan utama yaitu pada kebutuhan area yang luas yang dibutuhkan di dalam tangki pengendapan. Hal ini disebabkan oleh biomassa yang terbentuk pada sistem lumpur aktif memiliki kecepatan pengendapan yang relatif rendah karena densitas dan faktor-faktor lain untuk pembentukan biomassa pada sistem ini yang rendah sehingga waktu retensi hidrolik yang dibutuhkan menjadi lebih lama. Sequencing Batch Reactor (SBR) adalah reaktor yang digunakan sebagai salah satu teknologi perbaikan pada teknologi lumpur aktif konvensional agar diperoleh unit pengolahan yang lebih padat dan kompak seperti yang akan dikaji pada penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum pembentukan biogranular aerob dengan variasi waktu pengendapan dan substrat. Penelitian dilakukan pada dua kolom reaktor yang diberikan substrat glukosa pada R1 dan substrat asetat pada R2. Ketinggian dari reaktor ini yaitu 1,2 m, diameter 5 cm, dan volume kerja 2,4 liter. Penelitian ini dilakukan dengan Organic Loading Rate (OLR) sebagai variabel tetap sebesar 2,5 kg COD/m3.hari. Variabel tetap lainnya adalah laju aliran udara sebesar 1 liter/menit, rasio F/M yang digunakan saat t=0 sebesar 1,1 g COD/g SS.hari, dan waktu siklus selama 8 jam. Variasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan waktu pengendapan pada 5;10;15 menit. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kondisi optimum biogranular aerob baik pada substrat glukosa maupun asetat dengan keunggulan masing-masing dapat dicapai pada waktu pengendapan 5 menit. Kualitas yang didapatkan pada penelitian ini yaitu nilai kecepatan pengendepan rata-rata biogranular aerob pada substrat glukosa dan asetat berturut-turut sebesar 8,65 m/jam dan 19,37 m/jam; nilai densitas sebesar 0,0085 g/L dan 0,0068 g/L; ukuran diameter biogranular sebesar 2.34 mm dan 2.75 mm.