digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1_-_COVER.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_4A.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_4B.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_4C.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_SEYA_ANDINI_1-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  tuti yulia
» Gedung UPT Perpustakaan

wilayah DKI Jakarta. Bertambahnya jumlah penduduk menjadikan konsumsi airtanah yang berkualitas baik di Jakarta semakin meningkat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis persebaran tipe airtanah dan mengetahui penyebab keberadaan air asin di utara daerah penelitian berdasarkan 250 sampel airtanah pada Akuifer 1 dan 2. Parameter yang dianalisis mencakup total padatan terlarut (TDS), ionion mayor, dan elevasi Muka Airtanah (MAT). Akuifer 1 dan 2 daerah penelitian tersusun oleh batupasir sisipan batulempung yang termasuk ke dalam Formasi Citalang dan Kaliwangu Tengah. Seluruh data sampel airtanah tersebut diolah menggunakan Diagram Piper dan diinterpretasikan menggunakan aplikasi Surfer dalam bentuk peta persebaran tipe airtanah, TDS, dan aliran airtanah. Berdasarkan analisis lebih lanjut, Akuifer 1 dan 2 didominasi oleh anion bikarbonat serta kation natrium. Secara umum, bagian selatan daerah penelitian didominasi oleh tipe airtanah Ca(HCO3)2, bagian tengah didominasi fasies airtanah No dominant type dan NaHCO3, dan bagian utara daerah penelitian didominasi oleh tipe airtanah NaCl. Secara umum, arah aliran airtanah pada Akuifer 1 dan 2 berarah selatan-utara. Keberadaan air asin di daerah utara penelitian ditafsirkan bukan disebabkan oleh intrusi air laut. Pada Akuifer 1, keberadaan air asin diinterpretasikan karena presipitasi air hujan yang mengandung NaCl dan pengaruh evaporasi. Pada Akuifer 2, keberadaan air asin diinterpretasikan karena pengaruh air konat (connate water).