digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi tapak perancangan, yaitu adanya ragam fungsi dan objek wisata sekitar tapak perancangan yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, serta adanya rencana pengembangan integrasi moda sebagai rencana fasilitas pendukung wisata di area bawah Jembatan Ampera-Plaza SMB yang memiliki potensi pergerakan pejalan kaki. Untuk memfasilitasi pergerakan pejalan kaki tersebut dirancang berupa rencana fasilitas pendukung wisata, fasilitas publik dan fasilitas hub yang berorientasi pada sirkulasi pergerakan pejalan kaki bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Fasilitas pendukung wisata ini berupa Tourist Destination & Information Hub yang merupakan one stop information centre pada fasilitas pendukung wisata yang akan memberikan informasi mengenai objek wisata di sepanjang tepian Sungai Musi Palembang, seperti Komplek BKB, Museum SMB, Monpera dan Komplek Pasar 16 Ilir. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan strategi perancangan melalui pergerakan pejalan kaki dalam lingkungan urban dengan metode pendekatan generative modelling. Generative modelling merupakan metode untuk mengeksplorasi pergerakan manusia melalui parameter dan proses iterasi yang bersifat eksperimen, hasilnya dapat diinterpretasi oleh perancang dan komputer. Metode ini digunakan sebagai salah satu strategi pengembangan perancangan Tourist Destination & Information Hub di lokasi perkotaan yang berbasis pergerakan pejalan kaki. Tahapan generative modelling terdiri dari tiga tahapan, antara lain a) tahap 1, rekam pergerakan pejalan kaki yang bertujuan mengidentifikasi aksesibilitas dan tingkat densitas pada tapak eksisting (agent based modelling), b) tahap 2, menentukan alternatif penyusunan/perletakan ruang bersifat simulasi bertujuan untuk mencari optimasi aksesibilitas, konfigurasi dan integrasi ruang bagi pejalan kaki (space syntax modelling), c) tahap pengembangan rancangan, representasi dari pembentukan zonasi kegiatan dan path pejalan kaki (diagram voronoi). Hasil penelitian ini dibatasi hanya pada skala lantai dasar yang bersifat eksperimen dalam proses pembenaran asumsi untuk melihat prediksi yang terjadi pada hasil perancangan, selain itu juga hasil penelitian ini dapat menjadi metode baru dalam perancangan arsitektur yang berbasis komputasi, dimana desainer tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam dan komputer sebagai alat bantu desainer dan praktisi dalam memberikan hasil prediksi pada rancangan.