Desa Wisata Ikan Asin Pulau Pasaran di Bandar Lampung adalah destinasi wisata berbasis komunitas yang menghadapi tantangan banjir rob, sampah, dan krisis air bersih. Tesis ini mengusulkan pendekatan placemaking untuk merespons tantangan tersebut dengan merancang fasilitas publik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan komunitas nelayan, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan meningkatkan daya tarik wisata. Melalui analisis potensi aktivitas nelayan, perancangan ini bertujuan menciptakan ruang publik yang efisien dan resiliensi terhadap bencana, sehingga dapat menarik wisatawan. Implementasi strategi ini sangat bergantung pada kolaborasi antara komunitas nelayan, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah.
Hasil perancangan menunjukkan bahwa fasilitas publik yang dirancang dengan pendekatan placemaking sangat penting sebagai sarana mitigasi bencana sekaligus pendukung aktivitas komunitas. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup komunitas nelayan melalui fasilitas publik yang kolaboratif, resiliensi, dan berdaya tarik wisata. Fasilitas yang dirancang diharapkan tidak hanya memecahkan masalah bencana, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan ekonomi dalam komunitas. Rekomendasi tesis ini menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dan adaptasi desain sesuai dengan kebutuhan masa depan untuk memastikan keberlanjutan desa wisata ini.