digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Dabitha Wise Maliha
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Dabitha Wise Maliha
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Dabitha Wise Maliha
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Dabitha Wise Maliha
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Dabitha Wise Maliha
PUBLIC Irwan Sofiyan


Sebagai keempat penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia menjadi salah satu pasar yang paling potensial bagi pengusaha yang ingin memasuki industri kedai kopi. Demikian juga dengan salah satu bisnis kedai kopi lokal di Bandung, Bengras Kopi. Fenomena kopi sebagai salah satu kearifan lokal di Indonesia mendorong Bengras Kopi untuk bervisi mempromosikan kekhasan kopi Indonesia.Selain itu, perusahaan ini berkeinginan untuk mengembangkan pasarnya melaui sistem waralaba. Namun, Bengras Kopi mengalami berbagai rintangan untuk mempertahankan bisnisnya. Pada tahun 2015, kedai kopi ini memiliki sembilan cabang namun hanya dua cabang yang masih bertahan. Kemudian di tahun 2016, perusahaan ini memulai untuk membangun tim manajemen and siap untuk melakukan perbaikan pada sistem waralabanya. Saat ini, Bengras Kopi memiliki lima cabang yang berlokasi di Banjaran, Ciparay, Soreang, Telkom-Uni dan Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk membantu tim Bengras Kopi di Bandung untuk meningkatkan standarisasi sistem waralaba pada strategi pemasaran. Untuk mengidentifikasi permasalahan pada analisis eksternal, penelitian ini menggunakan analisis lingkungan umum, analisis lingkungan industri dan analisis pesaing. Pada analisis internal, analisis STP, bauran pemasaran, model bisnis kanvas, analisis rantai nilai dan analisis pelanggan. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengoleksi data dari kuesioner dengan jumlah 113 pelanggan sebagai responden. Kemudian, penelitian ini juga mewawancarai Kepala Manajer di Bengras Kopi Padang untuk mewakili franchisee sebagai responden utama. Berdasarkan analisis, penelitian ini menemukan bahwa situasi perusahaan ini berada pada tahap bertahan. Di tahap ini, Bengras Kopi perlu mengembangkan sistem waralabanya melalui format bisnis dan strategi tingkat bisnis. Untuk itu, penelitian ini menggunakan komponen format dan terpusat sebagai alat pada format bisnis. Selain itu, penelitian ini juga menyarankan Bengras Kopi untuk mengimplementasikan strategi kepemimpinan biaya di aktifitas rantai nilai. Terakhir, penelitian ini juga menggunakan matriks TOWS sebagai alat utama untuk mengembangkan aktivitas pemasaran. Pada kesimpulan, penelitian ini mengusulkan peta strategi, jadwal waktu aktifitas dan penganggaran sebagai rencana implementasi..