digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_MICHELLE_ENRICA_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangunan Gereja Katolik Maria Ratu Karmel dilatarbelakangi oleh adanya pemekaran dari Paroki Maria Kusuma Karmel. Pemekaran tersebut dilakukan karena umat Paroki Maria Kusuma Karmel tidak sebanding dengan kapasitas gereja dan pengurus paroki. Oleh karena itu dibentuklah Paroki Maria Ratu Karmel agar lingkup pelayanan gereja menjadi lebih kecil. Tujuan perancangan Gereja Katolik Maria Ratu Karmel adalah untuk memberikan tempat ibadah bagi paroki baru yang akan melayani 5000 umat. Tidak hanya fasilitas ibadah, namun juga ruang-ruang untuk aktifitas komunitas. Masalah yang muncul dalam perancangan Gereja Katolik Maria Ratu Karmel adalah fleksibilitas ruang. Ruang yang ada harus mampu menampung kegiatan ibadah, kegiatan komunitas dan memiliki sarana parkir yang memadai. Selain itu, diperlukan pengaturan hirarki yang kuat agar kesan sakral pada gereja tetap terjaga meskipun gereja dapan digunakan untuk kegiatan komunitas. Konsep yang diterapkan untuk perancangan Gereja Katolik Maria Ratu Karmel adalah “Gereja sebagai pusat komunitas”. Konsep ini diambil karena dapan menyelesaikan isu fleksibilitas ruang, hirarki dan pensuasanaan ruanng. Pengaturan lahan mengikuti sumbu ang terbentuk akibat bentuk lahan yang memanjang untuk memberikan kesan formal. Pembagian massa bangunan disesuaikan dengan fungsi yang ditampung yaitu fungsi ibadah,komunitas dan hunian.