2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2014_TA_PP_ARINA_RESYTA_RAHMA_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
‘Musik klasik’ sering disalahartikan sebagai sebuah aliran, padahal kata ‘klasik’ sendiri memiliki arti ‘masa lampau’. Sedangkan aliran yang selama ini dikenal sebagai ‘musik klasik’ lebih tepat jika disebut sebagai ‘musik orkestra’. Kesalahan penggunaan istilah tersebut muncul akibat kurangnya pemahaman masyarakat mengenai musik orkestra, untuk itu diperlukan sebuah wadah di dalam masyarakat untuk sebagai wahana pemahaman terhadap musik orkestra. Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pemahaman terhadap musik orkestra, khususnya dimiliki oleh kota pusat seni dan budaya seperti Yogyakarta. Sebagai kota seni dan budaya, Yogyakarta sudah memiliki fasilitas pendidikan musik seperti ISI dan UNY, serta pusat kegiatan seni pertunjukkan yaitu Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Sayangnya, kualitas TBY sebagai tempat kegiatan utama seni pertunjukkan kurang memadai karena hanya dapat mengakomodasi 300 orang serta kualitas akustiknya juga masih belum memadai.
Yogyakarta harus memiliki gedung yang dapat mengakomodasi berbagai jenis pertunjukkan untuk setidaknya 1000 penonton. Tidak hanya itu, gedung tersebut juga wajib dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya seperti amphitheatre untuk kebutuhan pertunjukkan outdoor, plaza untuk aktifitas yang membutuhkan ruang luas, fasilitas pendidikan, studio serta fasilitas komersial lainnya yang mendukung keberlangsungan kegiatan. Yogyakarta Concert Hall merupakan gedung konser dengan fungsi utama pertunjukkan musik klasik, dengan konsep multi purpose sehingga dapat juga digunakan untuk jenis pertunjukkan lainnya, dengan spesifikasi teknis visual dan audial yang baik, dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, serta terletak di sekitar kawasan pendidikan karena memiliki sasaran utama yaitu mahasiswa dan komunitas musik.