2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-COVER.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-BAB_1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-BAB_2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-BAB_3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-BAB_4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-BAB_5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_MUHAMMAD_SYAUKAT_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Interaksi antara sistem transportasi dan perekonomian salah satunya dapat dilihat pada kegiatan ekspor dan kaitannya dengan pelabuhan. Ekspor merupakan kegiatan ekonomi yang memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini disebut dengan Export Led Growth, dimana adanya ekspor memberikan dampak positif pada produktivitas sektor, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dll, yang berujung pada pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi performa ekspor adalah ketersediaan dan akses menuju pelabuhan. Tersedianya pelabuhan dan adanya kemudahan akses menuju pelabuhan yang ditandai dengan minimnya biaya transportasi dan waktu tempuh membuat peningkatan performa ekspor semakin mungkin terjadi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya akses lokasi pelabuhan yang baik dapat memberikan dampak pada performa ekspor. Terdapatnya rencana pembangunan pelabuhan utama baru di Jawa Barat pendukung Pelabuhan Tanjung Priok yang telah overcrowded berdasarkan RTRW Jawa Barat Tahun 2009-2029 dan Permen Perhubungan Nomor 38 Tahun 2012 seakan memberikan kesempatan bagi potensi kegiatan ekspor Jawa Barat yang mengalami peningkatan pada tahun 2014 (data BPS 2015). Pembangunan pelabuhan baru tersebut seharusnya dan diharapkan memberikan dampak yang positif pada kegiatan ekspor di Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkiraan dampak lokasi alternatif rencana pelabuhan utama terhadap performa ekspor di Jawa Barat. Guna mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan empat sasaran penelitian yaitu, mengetahui kondisi aspek lokasi dan performa ekspor Jawa Barat berdasarkan lokasi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama, mengidentifikasi model prediksi performa ekspor Jawa Barat berdasarkan lokasi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama, mengetahui kondisi aspek lokasi dengan adanya lokasi pelabuhan utama baru, dan mengetahui perbandingan hasil prediksi performa ekspor berdasarkan masing-masing lokasi pelabuhan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: analisis statistik deskriptif, analisis spasial, analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menentukan model prediksi performa ekspor berdasarkan lokasi Tanjung Priok, dan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diketahui bahwa kabupaten/kota di Jawa Barat yang secara geografis lebih dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok memiliki waktu tempuh dan biaya transportasi yang paling minimum dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Variabel yang memiliki korelasi yang paling kuat terhadap volume dan nilai ekspor adalah PDRB ADHK. Selain itu, variabel waktu tempuh dan biaya transportasi merupakan dua variabel penting dari aspek lokasi pelabuhan yang memiliki korelasi kuat terhadap performa ekspor dengan arah hubungan yang negatif. Semakin minimnya waktu tempuh dan biaya transportasi menuju pelabuhan, akan membuat semakin besarnya volume dan nilai ekspor yang dihasilkan. Dengan adanya lokasi pelabuhan utama baru di Jawa Barat ini, secara umum meningkatan performa ekspor, yaitu volume dan nilai ekspor. Alternatif lokasi Pelabuhan Cirebon merupakan alternatif pelabuhan yang dapat memberikan dampak paling positif terhadap peningkatan volume dan nilai ekspor hingga sebesar 29,2604% dan 22,3702% secara berurutan. Peningkatan tersebut disebabkan adanya penurunan biaya transportasi total rata-rata hingga sebesar 14,0708% dan penurunan waktu tempuh total rata-rata hingga sebesar 30,1730%.
Perpustakaan Digital ITB