digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT X merupakan salah satu perusahaan startup e-commerce dengan model bisnis Customer to Customer yang menyediakan platform jual beli barang bekas berkualitas tinggi di Indonesia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif dengan perusahaan e-commerce sejenis, perusahaan ini menerapkan strategi pemasaran offline untuk membuat interaksi lebih dekat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap suatu perusahaan. Salah satu bentuk strategi pemasaran offline yang menghabiskan biaya paling besar adalah kegiatan seller gathering dengan persentase sebesar 28,54%. Besarnya persentase biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan ini membuat PT X ingin meninjau kembali seberapa baik performansi kegiatan ini dan apakah sebanding dengan besar biaya yang telah dikeluarkan. Performansi kegiatan dapat diukur dengan memerhatikan kualitas dari proses kegiatan seller gathering yang erat kaitannya dengan value apa yang ingin dibawa dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, PT X bermaksud merancang proses kegiatan seller gathering yang berkualitas dan memiliki value tinggi yang hendak dilakukan sebagai kegiatan rutin untuk para penjual barang bekas berkualitas pada situs atau aplikasi X. Penelitian ini difokuskan pada perancangan proses dari kegiatan seller gathering yang dijalankan oleh PT X baik sebelum, saat, dan setelah kegiatan berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi voice of customers peserta kegiatan, atribut-atribut teknis yang dapat mengukur ketercapaian pemenuhan voice of customers peserta kegiatan seller gathering, fungsi-fungsi yang menjadi dasar dalam usulan rancangan proses kegiatan seller gathering, hingga akhirnya dihasilkan suatu rancangan proses kegiatan yang dapat menimbulkan kepuasan peserta kegiatan. Metodologi penelitian akan mengacu pada metodologi Value Analysis, yaitu fase orientasi, fase informasi, fase analisis fungsi, fase kreatif, fase evaluasi, dan fase pengembangan. Identifikasi kebutuhan dilakukan menggunakan model Kano untuk mengkategorikan jenis kebutuhan yang dapat menimbulkan kepuasan peserta kegiatan, sementara itu penetapan kebutuhan prioritas dilakukan berdasarkan penerapan metodologi Quality Function Deployment, khususnya pembuatan House of Quality fase pertama. Dari hasil penetapan kebutuhan prioritas ini, dilakukan identifikasi fungsi menggunakan diagram FAST dan Blackbox serta analisis tingkat kepentingan fungsi menggunakan matriks Function to Cost hingga dihasilkan beberapa fungsi yang menjadi dasar dalam pengembangan solusi untuk rancangan proses kegiatan seller gathering. Penelitian ini menghasilkan 13 voice of customers yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menghasilkan solusi-solusi rancangan proses kegiatan. Pemetaan solusi dilakukan menggunakan peta morfologi dan dihasilkan empat konsep untuk peserta kegiatan seller gathering. Dari empat konsep tersebut, dilakukan penyaringan menggunakan metode Pugh dan dihasilkan satu konsep terpilih. Melalui konsep terpilih ini, dijabarkan 7 solusi rancangan proses kegiatan seller gathering PT X yang berkaitan dengan proses sebelum, saat, dan setelah kegiatan seller gathering berlangsung.