digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komunikasi pemasaran adalah kunci bagaimana suatu perusahaan menyampaikan sebuah informasi kepada pelanggan. Komunikasi pemasaran terdiri dari advertising, direct marketing, sales promotion, personal selling, serta public relations dan publicity. Komunikasi pemasaran tersebut harus dipilih berdasarkan efektivitas dan dampak yang diberikan. Banyak perusahaan yang gagal dalam menginterpretasikan komunikasi pemasaran karena perusahaan tersebut menjalankan semua aktifitas komunikasi, termasuk PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Garuda Indonesia adalah sebuah maskapai full service di Indonesia yang menyediakan layanan premium dan pelayanan prima. Dalam perkembangan teknologi dan inovasi, kompetisi di industri tur dan pariwisata semakin kompetitif, bahkan dengan saluran penjualan tidak langsung perusahaan itu sendiri yaitu OTA (Agen Perjalanan Online). Kontribusi yang diberikan oleh website dan mobile app Garuda Indonesia pada pendapatan penumpang lebih kecil daripada OTA. Hal tersebut terjadi karena pelanggan lebih memilih untuk menggunakan OTA dalam memesan tiket pesawat. Posisi OTA menjadi semakin kuat and efisien dengan membuat sistem pemesanan penerbangan menjadi lebih mudah. Tentu hal tersebut membuat Garuda Indonesia mengeluarkan banyak biaya untuk memberikan komisi pada OTA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendeskripsikan efektivitas komunikasi pemasaran Garuda Indonesia, dan akan memberikan rekomendasi berdasarkan analisis tersebut. Survei digunakan untuk mengumpulkan data mengenai wawasan pelanggan dan interview dengan karyawan Garuda Indonesia juga dilakukan untuk menganalisa kondisi internal Garuda. Dengan menggunakan TOWS matrix, diketahui bahwa terdapat gap antara komunikasi pemasaran yang sudah dilakukan Garuda Indonesia dengan penggunaan media sosial, sumber informasi mengenai website dan mobile app-nya, serta target pasar Garuda Indonesia. Ditambah lagi dengan tingkat kesadaran pelanggan terhadap mobile app-nya yang rendah. Masalah ini mengindikasikan bahwa komunikasi pemasaran yang dilakukan Garuda Indonesia tidak terintegrasi sepenuhnya. TOWS matrix juga memberikan rekomendasi terbaik untuk Garuda Indonesia. Seharusnya Garuda Indonesia fokus pada 2 saluran yaitu advertising dan sales promotion karena berdasarkan analisis, hanya kedua saluran tersebut yang memberikan dampak bagus pada penjualan website dan mobile app. Di saluran advertising, Garuda Indonesia harus memaksimalkan Facebook, Instagram, YouTube, dan Billboard. Iklan TV tentang mobile app dan sales promotion juga harus diperbaiki dengan menambahkan beberapa occasional promotion dan membuat iklan TV yang menarik. Sedangkan beberapa komunikasi pemasaran yang tidak efektif seperti bekerja sama dengan beberapa bank di Indonesia yang menawarkan cicilan 0% harus dikurangi karena program tersebut hanya untuk konsumen bank dan terbatas hanya untuk pemilik kartu kredit. Hanya mengoptimalkan beberapa komunikasi pemasaran maka dapat membantu Garuda Indonesia untuk meningkatkan tingkat kesadaran dari mobile app, menarik lebih banyak pelanggan, mengurangi biaya, dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan baik melalui website maupun mobile app Garuda Indonesia.