2018 TS PP WAHYUDIN BIN JAMALUDIN 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 1 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 2 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 3 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 4 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 5 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana BAB 6 WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA WAHYUDIN BIN JAMALUDIN NIM: 20714313
PUBLIC yana mulyana
Sulfasalazin merupakan obat antirematoid artritis dan termasuk BCS kelas IV yang
memiliki masalah kelarutan dan permeabilitas yang rendah. Bioavailabilitas oral
sulfasalazin kurang dari 15%. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan bioavailabilitas oral sufasalazin adalah dengan membuat sediaan
nanostructured lipid carrier (NLC). NLC dibuat dengan menggunakan metode
kombinasi homogenisasi panas dan sonikasi. Evaluasi yang dilakukan berupa
pengujian karakteristik, pengujian secara in vivo dan penentuan paramater
farmakokinetik. Setelah dilakukan optimasi, dipilih tiga formula dengan komposisi
berupa lipid padat PEG 8 Beeswax dan trigliserida kaprilat/ kaprat sebagai lipid
cair pada konsentrasi total kombinasi 12 % (rasio perbandingannya 9:1). Pada
formula F1 digunakan penstabil tunggal Cremophor RH 60 dengan konsentrasi 2%.
Formula F2 dan F3 berturut-turut menggunakan kombinasi penstabil dan 1%
Poloxamer 188 serta kombinasi surfakatan dan TPGS 0,75%. Hasil karakterisasi
formula menunjukkan bahwa Formula F1, F2 dan F3 berturut-turut memiliki
ukuran partikel 234 ± 7,9 nm, 216 ± 8,6 nm dan 240 ± 4,1 nm dengan indeks
polidispersitas 0,406, 0,466 dan 0,329. Sedangkan nilai zeta potensial yang
diperoleh ketiga formula berturut-turut yaitu -8,8 mV, -6,1 mV, dan -6,6 mV.
Hampir 100 % sulfasalazin dapat terjerap dalam lipid dengan nilai efisiensi
penjerapan mencapai 99,9 %. Analisa menggunakan differential scanning
calorimetry (DSC) menujukkan hanya ada puncak endotermik tunggal dari NLC.
Morfologi F1, F2 dan F3 dievaluasi dengan TEM dan memperlihatkan bentuk
sferis. Studi in vivo yang dilakukan memperlihatkan adanya peningkatan nilai Cmaks
dan peningkatan nilai AUC0-∞dari NLC dibandingkan suspensi sulfasalazin (3,387
kali). Pembuatan sediaan NLC dapat meningkatkan bioavailabilitas sulfasalazin.