Pasien rawat inap di rumah sakit sering kali tidak menghabiskan makanan yang disajikan rumah sakit dengan berbagai alasan. Padahal, makanan yang diberikan kepada pasien bertujuan untuk mendukung penyembuhan pasien agar terhindar dari kemungkinan kekurangan gizi. Rumah sakit yang kerap menyamaratakan makanan untuk pasien dengan kebutuhan berbeda-beda menjadi salah satu penyebab dari timbulnya masalah. Selain itu, variasi makanan di rumah sakit cenderung sedikit sehingga membuat pasien merasa bosan. Rumah sakit pun jarang memberikan kesempatan kepada pasien untuk dapat memilih makanannya sendiri. Dari masalah tersebut, penulis mengidentifikasi perspektif pengguna terhadap pelayanan makanan saat ini dan menganalisis masalah dengan mengacu pada salah satu proses pelayanan pada rumah sakit. Sistem SELERAKU merupakan salah satu inovasi untuk mengatasi masalah yang terjadi. Sistem ini memungkinkan pasien untuk memilih makanan sendiri dari berbagai pilihan jasa boga tetapi tetap sesuai dengan diet pasien tersebut dan diawasi oleh ahli gizi di rumah sakit. Sistem ini memiliki tiga aktor utama, yaitu pasien, ahli gizi rumah sakit, dan jasa boga. Setiap aktor memiliki peran yang berbeda-beda. Dalam merancang sistem digunakan berbagai diagram yang menggambarkan aliran informasi, interaksi sistem, dan alur proses. Setelah merancang sistem, sistem diimplementasikan dengan mengembangkan prototipe sistem dengan jenis medium fidelity. Prototipe ini dibuat untuk menggambarkan alur dari sistem. Pengembangan prototipe dilakukan pada aplikasi mobile dikarenakan untuk memudahkan mobilisasi dari pengguna, Prototipe sistem kemudian diuji kepada pengguna yang bersesuaian, yaitu pengguna dengan peran sebagai pasien, ahli gizi, dan jasa boga. Dari hasil pengujian, diperoleh tanggapan yang baik dari masingmasing penguji terhadap sistem yang dirancang, Selain itu, para pengguna juga memberikan saran yang membangun untuk meningkatkan kemampuan dari sistem yang dirancang. Pada akhirnya, sistem ini diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan analisis kondisi yang lebih lanjut dan penyesuaian kembali dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, saransaran yang diberikan dapat diimplementasikan lebih lanjut agar sistem dapat berjalan dengan lebih baik.
Perpustakaan Digital ITB