digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penilain kesehatan bank adalah hal yang fundamental karena sedikit perubahan pada sector makro ekonomi dapat mempengaruhi kepercayaan nasabah. Dalam penelitian ini contoh kasusnya adalah Bank Mandiri. Bank Mandiri diharapkan oleh presiden Indonesia untuk melebarkan bisnisnya di Asia Tenggara, dimana sebenarnya non-performing loan Bank Mandiri meningkat dan profitnya menurun. Bank Mandiri juga sedang menghadapi masalah pada kualitas kreditnya. Dengan semua masalah yang sedang dihadapi, Bank Mandiri harus meyakinkan pasar asing bahwa mereka memiliki tren kesehatan bank yang baik dan dapat dipercaya. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menilai kesehatan Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 dan untuk mengetahui prioritas diantara rasio-rasio yang dinilai dalam tulisan ini. Penilaian dalam tulisan ini akan menggunakan metode CAMEL, yang terdiri dari Capital (C) direpresentasikan oleh Capital Adequacy Ratio, Assets Quality (A) direpresentasikan oleh Non-Perming Loan Ratio, Management (M) direpresentasikan oleh Operating Expense Ratio, Earning (E) direpresentasikan oleh Return on Asset, dan Liquidity (L) direpresentasikan oleh Loan To Deposit Ratio. Sedangkan untuk mengetahui rasio-rasio yang memiliki korelasi yang paling kuat diantara rasio pada CAMEL akan digunakan metode statistic korelasi. Data yang akan digunakan dalam penilaian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Data-data tersebut adalah Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Bank Mandiri dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2016. Hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki predikat yang sehat sesuai penilai menggunakan metode CAMEL. Selain itu, hasil dari tulisan ini adalah bahwa rasio yang merupakan prioritas sebagai peringatan dini diantara metode CAMEL adalah Operation Expense Ratio (OER) dan Return on Asset (ROA). Rekomendasi pada tulisan ini adalah Bank Mandiri harus mulai memperhatikan pergerakan tren pada NPL Ratio, ROA, dan LDR. Bank Mandiri juga harus menjaga pergerakan ratio OER agar Bank Mandiri memiliki ROA yang optimal karena pengaruh yang kuat satu sama lain.