Penelitian ini menginvestigasi dampak berbagai indikator kesehatan
keuangan, dikenal dengan sebutan CAMEL (Capital Adequacy, Asset Quality,
Management, Earnings, dan Liquidity), terhadap harga saham bank digital yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX) dari tahun 2020 hingga 2023. Penelitian ini
dimotivasi oleh meningkatnya popularitas bank digital di Indonesia, yang didorong
oleh meningkatnya permintaan akan layanan keuangan digital selama pandemi. Pada
tahun 2020-2021, terjadi fluktuasi signifikan dalam harga saham bank digital akibat
perubahan iklim ekonomi. Namun, fluktuasi ini tidak berlangsung lama, karena
terjadi penurunan drastis dalam harga saham bank digital pada tahun 2022-2023.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data
panel. Seleksi sampel menggunakan metode purposive sampling, yang menghasilkan
delapan perusahaan bank digital di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kecukupan Modal (Capital Adequacy) dan Manajemen (Management) memiliki
pengaruh positif terhadap harga saham. Di sisi lain, elemen Kualitas Aset (Asset
Quality), Pendapatan (Earnings), dan Likuiditas (Liquidity) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, bank digital perlu lebih
memperhatikan kesehatan keuangan mereka, terutama dalam hal kecukupan modal
dan manajemen. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan harga saham dan menarik
minat investor.