digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Perkembangan Ekosistem Layanan Digital tumbuh pesat seiring dengan era internet yang meningkatkan konektivitas berbagai sistem. Penelitian menunjukkan kebutuhan signifikan akan platform yang mendukung konektivitas layanan dalam ekosistem ini. Platform semacam itu tidak hanya memfasilitasi konektivitas tetapi juga menjadi fondasi untuk inovasi produk dan jasa. Salah satu contoh ekosistem layanan digital adalah Smart City. Plaform penelitian sebelumnya bertujuan membangun platform spesifik seperti smart energi, smart transportasi, dan lainnya, tetapi tidak dapat digunakan untuk klaster lainnya. Penelitian ini bertujuan membangun platform umum untuk implementasi Smart City dengan menggunakan arsitektur Microservice yang bersifat generik, memiliki agilitas, dan memudahkan pengembangan. Dampak yang diharapkan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya pengembangan Smart City. Metodologi yang digunakan adalah Design Research Methodology (DRM), yang terdiri dari klarifikasi penelitian, studi deskriptif I, studi preskriptif, dan studi deskriptif II. Pada studi deskriptif I, dihasilkan model deskriptif seperti arsitektur referensi platform, model referensi, dan model dampak awal. Selanjutnya, studi preskriptif menghasilkan pengembangan prototipe platform dan pengujian dengan skenario nyata di Smart Health Kota Bandung. Platform ini terdiri dari 6 subplatform dan 26 Microservice. Tahap terakhir, studi deskriptif II, melibatkan validasi dan evaluasi arsitektur referensi platform menggunakan pendapat ahli untuk mendapatkan model dampak akhir, yang menunjukkan bahwa platform memenuhi kriteria generik, agile, dan memudahkan pengembangan. Pendekatan perancangan yang digunakan penelitian ini adalah pola perangkat lunak. Perancangannya mengikuti hirarki dari tingkat permodelan arsitektur perangkat lunak mulai dari meta-meta-architecture, meta-architecture, architecture, dan application. Arsitektur referensi adalah model deskriptif pada metodologi arsitektur referensi yang didasarkan dari meta-meta-architecture platform. Pendukung penelitian desain ini adalah dengan perancangan prototipe (arsitektur kongkret), pengembangan prototipe platform mengunakan arsitektur referensi (aplikasi) dan uji coba mengunakan skenario nyata Smart City. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian berhasil mendapatkan rancangan arsitektur referensi platform perangkat lunak berbasis microservice untuk implementasi di Smart City. Kriteria harus dipenuhi oleh arsitektur referensi ii platform adalah platform umum yang memiliki sifat generik, agilitas, dan memudahkan pengembangan. Pengujian arsitektur referensi platform diakukan dengan menggunakan expert opinion untuk mengevaluasi pemenuhan kriteria dan mengetahui dampak implementasi di Smart City. Dampak yang diprediksi para ahli berdampak pada efisien biaya pengembangan platform serta sisi clientnya dan peningkatan kecepatan pengembangan. Penelitian ini juga merekomendasikan metode perancangan arsitektur referensi berbasis Microservice dan metode pengembangan platform perangkat lunak berbasis Microservice untuk ekosistem layanan digital. Metode ini telah diujicobakan dan menghasilkan prototipe platform yang berhasil. Saran untuk penelitian lanjutan adalah menguji apakah platform yang dikembangkan dapat digunakan untuk membangun ekosistem layanan digital lainnya.