digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian dilakukan di daerah Baito dan sekitarnya, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas wilayah 110 km2. Pemetaan geologi yang dilakukan di daerah penelitian bertujuan untuk mempelajari tatanan geologi berupa aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur, dan sejarah geologi. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pengambilan data langsung di lapangan. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan juga analisis geomorfologi, petrografi, mikropaleontologi, dan struktur. Bentang alam di derah penelitian erat kaitannya dengan litologi dan struktur yang berkembang. Berdasarkan hal tersebut, daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu satuan Dataran Aluvial Baito, Satuan Punggungan Homoklin Landono, dan Satuan Perbukitan Zona Sesar Boro-Boro. Daerah penelitian memiliki pola aliran sungai rektangular dan paralel, serta memasuki tahapan geomorfik dewasa. Satuan batuan tertua di daerah penelitian adalah satuan filit berumur Trias hingga Jura yang merupakan bagian dari fragmen Benua Australia dan dapat disetarakan dengan Formasi Meluhu. Pada Jura hingga Oligosen, terjadi fase rift-drift yang menyebabkan fragmen benua tersebut berada di posisi seperti saat ini. Pada Miosen Awal, terjadi tumbukan antara Mikrokontinen Buton dan Mikrokontinen Sulawesi Tenggara yang menyebabkan terbentuknya struktur imbrikasi berupa sesar-sesar naik serta cekungan. Selanjutnya, terendapkan Satuan konglomerat-Batupasir dengan tidak selaras diatas satuan filit pada Miosen Tengah. Satuan ini disetarakan dengan Formasi Langkowala. Pada Miosen Akhir hingga Pliosen Awal, terendapkan satuan batulempung dan batupasir dengan hubungan selaras. Kedua satuan ini dapat disetarakan dengan Formasi Boepinang. Kemudian diatas semua satuan diendapkan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian yaitu sesar imbrikasi dan sesar mendatar. Sesar-sesar tersebut dibentuk oleh fase tektonik kompresi yang berarah Baratdaya-Timurlaut ketika terjadi kolisi antara Kepingan Benua Sulawesi Tenggara-Kepingan Benua Buton-Kepingan Benua Tukang Besi.