Pulau Sulawesi merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang memiliki cadangan
nikel laterit yang melimpah akibat proses pelapukan dari batuan ultramafik. Nikel
merupakan salah satu logam yang penting kegunaannya dalam berbagai sektor
industri dan kebutuhannya akan terus meningkat. Selain nikel, endapan nikel laterit
juga mengandung logam penting lain yaitu kobalt (Co). Secara administratif, area
penelitian berada di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan luas area 2,78 km2
yang termasuk dalam IUP PT Vale Indonesia
Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit,
mengetahui zona pengayaan unsur kobalt, hubungan unsur kobalt dengan unsur
atau senyawa lainnya pada endapan nikel laterit, dan memperkirakan persebaran
unsur kobalt pada endapan nikel laterit di daerah penelitian. Data yang digunakan
yaitu data geokimia XRF, data batuan inti, peta geologi lembar Kolaka, dan data
Digital Elevation Model (DEM).
Berdasarkan analisis batuan inti dan geokimia XRF, profil endapan nikel laterit di
daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona yaitu limonit, saprolit, dan batuan dasar
(bedrock). Batuan dasar yang ditemukan pada daerah penelitian adalah peridotit
berjenis harsburgit dan lerzolit. Endapan nikel laterit pada daerah penelitian
memiliki tipe endapan nikel hydrous Mg silikat dan tipe oksida. Daerah penelitian
telah mengalami laterisasi kuat yang dicirikan dengan pengayaan Fe2O3 pada zona
limonit sebagai produk akhir pada laterit. Berdasarkan analisis geokimia XRF
lainnya, kobalt mengalami pengayaan pada zona limonit. Analisis Korelasi
Spearman (rs) menunjukkan bahwa unsur Co memiliki korelasi positif sangat kuat
dengan MnO (rs=0,9), berkorelasi positif sedang dengan Ni (rs=0,42), serta
berkorelasi lemah dengan SiO2 dan MgO. Kelimpahan unsur Co dipengaruhi oleh
kehadiran MnO yang memiliki tendensi dikontrol oleh indeks laterisasi (IOL).
Estimasi persebaran unsur kobalt dilakukan menggunakan metode Inverse Distance
Weighting (IDW) pada zona limonit. Berdasarkan hasil estimasi tersebut,
konsentrasi unsur kobalt yang tinggi (Co > 0,2 wt%) berada di barat daya dan
selatan dari daerah penelitian dengan limonit yang relatif tidak tebal namun diduga
kuat dikontrol oleh struktur geologi. Konsentrasi unsur kobalt yang rendah (Co <
0,1 wt%) berada pada barat dan timur daerah penelitian dengan limonit yang relatif
tebal.