digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Bima Nayottama Gaffar
Terbatas  Dedi Rosadi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Sulawesi merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang memiliki cadangan nikel laterit yang melimpah akibat proses pelapukan dari batuan ultramafik. Nikel merupakan salah satu logam yang penting kegunaannya dalam berbagai sektor industri dan kebutuhannya akan terus meningkat. Selain nikel, endapan nikel laterit juga mengandung logam penting lain yaitu kobalt (Co). Secara administratif, area penelitian berada di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas area 2,78 km2 yang termasuk dalam IUP PT Vale Indonesia Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan nikel laterit, mengetahui zona pengayaan unsur kobalt, hubungan unsur kobalt dengan unsur atau senyawa lainnya pada endapan nikel laterit, dan memperkirakan persebaran unsur kobalt pada endapan nikel laterit di daerah penelitian. Data yang digunakan yaitu data geokimia XRF, data batuan inti, peta geologi lembar Kolaka, dan data Digital Elevation Model (DEM). Berdasarkan analisis batuan inti dan geokimia XRF, profil endapan nikel laterit di daerah penelitian terbagi menjadi tiga zona yaitu limonit, saprolit, dan batuan dasar (bedrock). Batuan dasar yang ditemukan pada daerah penelitian adalah peridotit berjenis harsburgit dan lerzolit. Endapan nikel laterit pada daerah penelitian memiliki tipe endapan nikel hydrous Mg silikat dan tipe oksida. Daerah penelitian telah mengalami laterisasi kuat yang dicirikan dengan pengayaan Fe2O3 pada zona limonit sebagai produk akhir pada laterit. Berdasarkan analisis geokimia XRF lainnya, kobalt mengalami pengayaan pada zona limonit. Analisis Korelasi Spearman (rs) menunjukkan bahwa unsur Co memiliki korelasi positif sangat kuat dengan MnO (rs=0,9), berkorelasi positif sedang dengan Ni (rs=0,42), serta berkorelasi lemah dengan SiO2 dan MgO. Kelimpahan unsur Co dipengaruhi oleh kehadiran MnO yang memiliki tendensi dikontrol oleh indeks laterisasi (IOL). Estimasi persebaran unsur kobalt dilakukan menggunakan metode Inverse Distance Weighting (IDW) pada zona limonit. Berdasarkan hasil estimasi tersebut, konsentrasi unsur kobalt yang tinggi (Co > 0,2 wt%) berada di barat daya dan selatan dari daerah penelitian dengan limonit yang relatif tidak tebal namun diduga kuat dikontrol oleh struktur geologi. Konsentrasi unsur kobalt yang rendah (Co < 0,1 wt%) berada pada barat dan timur daerah penelitian dengan limonit yang relatif tebal.