Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu indikator utama kinerja keselamatan infrastruktur jalan. Permasalahan yang muncul adalah kecelakaan lalu lintas yang masih sangat tinggi terjadi di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Di beberapa negara maju, upaya dalam meminimalkan jumlah kecelakaan terus dikembangkan, salah satu langkah awalnya adalah dengan melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat kecelakaan lalu lintas dan kondisi jalan/lingkungan. Pada penelitian ini, hubungan tingkat kecelakaan dan kondisi jalan ditinjau pada studi kasus ruas jalan nasional Klampok - Bts. Kota Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan diwakili oleh suatu nilai RPS (Road Protection Score) dan/atau Star Rating yang dikembangkan oleh IRAP (International Road Assessment Programme). Nilai RPS dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap elemen-elemen
jalan yang disimpulkan dalam suatu formulasi. Hubungan tingkat kecelakaan dan Star Rating dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan uji statistik untuk
mengetahui kekuatan serta signifikansi hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara tingkat kecelakaan dan Star Rating adalah sangat lemah. Hasil tersebut mengindikasikan kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap resiko kecelakaan suatu lokasi jalan. Penelitian ini juga mencari keterkaitan nilai RPS suatu lokasi dengan lokasi berbahaya yang diidentifikasi dengan metode yang disusun oleh AASHTO, yaitu metode frekuensi kecelakaan rata-rata, tingkat kecelakaan, dan tingkat kecelakaan kritis. Hasilnya adalah lokasi paling berbahaya yang teridentifikasi pada ruas Klampok - Bts. Kota Banjarnegara bukan merupakan lokasi yang memiliki nilai RPS tertinggi. Namun, lokasi-lokasi berbahaya cenderung merupakan lokasi-lokasi jalan yang berada pada kategori Star Rating 1.