Indonesia merupakan negara maritim dengan total panjang garis pantai sebesar 99.093 kilometer (BIG, 2016). Namun, beberapa wilayah di Indonesia memiliki permasalahan pada garis pantainya, salah satunya adalah pesisir Balongan yang mengalami abrasi di sepanjang pantainya. Untuk menanggulanginya maka dibangun pemecah gelombang yang disusun seri di sepanjang daerah terdampak. Penampang pemecah gelombang didesain berdasarkan rekomendasi dari Shore Protection Manual II yang terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan inti dan lapisan armor dengan pelindung kaki. Perancangan ini diawali dengan pengolahan data lingkungan yang mencakup pengolahan data pasang surut dari Dishidros, pengolahan data angin dari NOAA, hindcasting, pemodelan transformasi gelombang menggunakan perangkat lunak delft3D dan interpretasi data tanah dari boring log dan hasil uji laboratorium untuk mendapatkan parameter desain pemecah gelombang. Kemudian, dimensi pemecah gelombang yang meliputi elevasi puncak, lebar mercu, berat unit setiap lapisan, tebal lapisan dan pelindung kaki ditentukan. Kestabilan pemecah gelombang dianalisis terhadap keruntuhan geser menggunakan perangkat lunak PLAXIS dengan nilai faktor keamanan yang disarankan sebesar 2. Jika angka keamanan belum terpenuhi maka dirancang sistem perkuatan tanah dengan menggunakan matras dan cerucuk bambu. Meskipun perkuatan tanah mampu meningkatkan daya dukung tanah, namun penurunan tanah akibat pembebanan pemecah gelombang tetap terjadi. Sehingga, pada tugas akhir ini dihitung juga besar dan waktu penurunan tanah sampai lapisan tanah tidak lagi mengalami penurunan.
Perpustakaan Digital ITB