digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini membahas mengenai metode interferometri bising seismik untuk mendapatkan deskripsi struktur kecepatan seismik di daerah Cekungan Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya. Data diperoleh dari jaringan seismik temporer yang tersusun atas 59 stasiun seismik yang tersebar di wilayah penelitian. Fungsi Green Empiris (Empirical Green’s Function - EGF) antar dua stasiun dihitung dengan proses korelasi silang antar rekaman data pada kedua stasiun tersebut. Karakteristik dispersif dari fungsi Green dihitung menggunakan metoda Multiple Filter Technique (MFT). Kemudian, himpunan kurva dispersi antar stasiun tersebut digunakan sebagai input dalam tahap tomografi gelombang permukaan untuk mendapatkan distribusi kecepatan gelombang geser 3-D. Berdasarkan EGF yang didapatkan, diperoleh rentang periode yang menghasilkan sinyal dispersif yang jelas, yakni pada rentang periode 1 – 12 s. Lebih lanjut, berdasarkan sifat simetrisitas sinyal dispersifnya, sumber bising seismik ini diperkirakan berkorelasi dengan aktivitas gelombang laut di pesisir Laut Jawa. Pada rentang periode tersebut, didapatkan kecepatan grup yang bervariasi pada rentang 1,6 – 2 km/s. Hasil inversi kecepatan grup gelombang Rayleigh memberikan gambaran variasi kecepatan gelombang di Cekungan Bandung pada rentang 1 – 2,1 km/s yang teresolusi pada kedalaman 1 - 5 km. Model kecepatan menunjukkan beberapa pola struktur kecepatan. Pertama, terdapat kontras antara anomali tinggi dan anomali rendah yang tampak jelas berada di bagian Selatan Gunung Tangkuban Perahu. Adanya kontas anomali kecepatan di Selatan Gunung Tangkuban Perahu ini diperkirakan berkaitan dengan keberadaan Sesar Lembang. Di wilayah Cekungan Bandung, teridentifikasi variasi struktur yang tampak jelas pada kedalaman 1 – 4 km. Selain itu, tampak adanya anomali struktur kecepatan tinggi berarah baratdaya ke timur-laut di bagian tengah Cekungan Bandung pada rentang 1,5 – 1,8 km/s dan memotong Cekungan Bandung menjadi dua bagian, yakni bagian barat dan timur.