Perkembangan infrastruktur di Indonesia didukung dengan APBN yang meningkat secara konsisten sejak tahun 2015 hingga kini. Sebuah sistem manajemen tentunya dibutuhkan dalam mengembangkan infrastruktur umum, sama halnya dengan fasilitas pendukung proses produksi pada industri life science. Vaksin menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit dimana pada proses pembuatannya memerlukan waktu yang sangat lama dan sangat rumit. Sebagai perusahaan yang memiliki wewenang, PT VXN selalu melakukan inovasi produk vaksin guna memperbarui setiap produk yang mulai turun permintaannya. Data permintaan vaksin Nasional dan Internasional menyatakan bahwa permintaan vaksin Campak yang diproyeksikan akan terus meningkat namun saat ini kebutuhan vaksin Campak lebih dari kapasitas produk yang tersedia. Untuk itu, upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi sangat penting melalui pengembangan fasilitas produksi.
Dalam memahami situasi bisnis, analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan perlu dilakukan. Penulis menggunakan analisis PESTE dan Porter’s Five Forces untuk analisis eksternal. Sementara analisis Resources untuk analisis internal. Ditemukan peluang dan ancaman dalam analisis eksternal dan internal terkait pertumbuhan pendapatan melalui diversifikasi produk. Dalam penelitian ini ditemukan juga kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT VXN dalam menjalankan industri ini.
Untuk mengidentifikasi risiko, penulis perlu menganalisis SWOT, penelitian serupa lainnya, dan FGD dengan manajemen PT VXN terlebih dahulu. Terdapat lima kategori risiko yang meliputi bisnis/market, keuangan, operasional/kualitas, strategis, dan K3. Bobot kemungkian risiko dalam penelitian ini didapat dari hasil wawancara, sedangkan bobot dampak menggunakan analisis sensitivitas dan ketidakpastian melalui Expert Judgement. Dari hasil kemungkinan dan dampak didapatkan sepuluh prioritas risiko yang memerlukan penanganan.