Oral polio (OPV) yang berisi virus polio yang telah dilemahkan mampu menghasilkan kekebalan intestinal dan humoral yang sangat kuat dan berperan penting dalam pengendalian penyakit poliomyelitis. Sebagai virus RNA, virus polio yang berasal dari OPV mampu berevolusi dengan cepat sehingga dapat kehilangan faktor penentu yang mempengaruhi sifat pelemahannya dan memperoleh virulensinya kembali sehingga OPV dapat menjadi sumber pengasil virus polio virulen yang berasal dari vaksin (Vaccine Derived Poliovirus). Keberhasilan vaksin nOPV2 mendorong pengembangan vaksin nOPV tipe lainnya karena menunjukkan imunogenitas dan stabilitas genetik yang menjanjikan dalam menangani varian VDPV 2. nOPV1 sebagai kandidat vaksin OPV1 tipe baru akan memasuki tahap uji klinis fase 2, sehingga memerlukan data-data terkait stabilitas genetik serta parameter kritis faktor produksi yang mempengaruhi nilai potensi dan mutation rate vaksin tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini kami akan melakukan studi untuk mengetahui parameter kritis dari faktor produksi yang mempengaruhi nilai potensi, mutation rate dan stabilitas genetik nOPV1. Parameter produksi yang digunakan dalam studi ini adalah temperatur, kadar CO2, Post inoculating hours (PIH), Date Before Inoculating (DBI) serta Multiple of infections yang ditentukan dengan menggunakan metode central composite design. dengan jumlah run order sebanyak 32 sampel. Mutasi pada genom virus diamati pada daerah modifikasi genom nOPV1; sekuen terkait virulensi pada G3047A, sekuen terkait antigenisitas yaitu A1515G, CA2007C/CAA, CA2007C, A3438G/T, dan sekuen penting lainnya pada nOPV1 yaitu pada daerah domV, VP2, VP3, VP1, dan 2A. Nilai potensi nOPV1 dari masing-masing run order diukur dengan metode titrasi antigen. Frekuensi mutasi dan stabilitas genetik diamati dengan menggunakan analisa metode deep sequencing. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa kombinasi seluruh parameter produksi yang digunakan 74,8% mempengaruhi mutation rate yang berkaitan dengan antigenisitas, 62,9% mempengaruh mutation rate yang berkaitan dengan virulensi serta 50,1% mempengaruhi nilai potensi. Analisa standardized effect menunjukkan bahwa parameter produksi yang mempengaruhi mutation rate (virulensi dan antigenisitas) nOPV1 adalah kadar CO2 (p=0,000) dan nilai potensi nOPV1 dipengaruhi oleh temperatur (p= 0,000). Hasil uji stabilitas genetik menunjukkan tidak ditemukannya frekuensi mutasi yang berkaitan dengan virulensi serta tidak ada nilai frekuensi mutasi lebih dari 1% pada area domV dan empat area lain terkait modifikasi genetik pada nOPV1. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nOPV1 memiliki stabilitas genetik yang sangat baik serta kadar CO2 dan temperatur masing-masing diidentifikasi sebagai parameter produksi yang berpengaruh terhadap mutation rate dan nilai potensi vaksin nOPV1.