digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jabon (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki prospek tinggi untuk hutan tanaman industri dan tanaman reboisasi (penghijauan) di Indonesia. Jenis ini juga diharapkan menjadi semakin penting bagi industri perkayuan di masa mendatang, terutama ketika diperkirakan bahan baku kayu pertukangan dari hutan alam akan semakin berkurang. Namun kurangnya informasi mengenai kondisi lingkungan tempat tumbuh jabon yang menghasilkan produktivitas demikian sehingga seringkali hasil penanaman yang diperoleh tidak sesuai ekspektasi akibat kondisi lingkungan tempat tumbuh yang kurang optimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui produktivitas kayu pohon jabon pada lokasi yang berbeda dan menentukan pengaruh komponen sifat fisik tanah meliputi kadar fraksi pasir, debu, dan liat tanah, kadar air, bulk density, particle density, porositas, dan tebal top soil terhadap produktvitas kayu pohon jabon dilihat dari nilai MAI (Mean Annual Increment) DBH (diameter setinggi dada), tinggi total, dan volume pohon jabon pada usia 5 tahun ke atas pada lokasi dengan rentang ketinggian yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di hutan rakyat yang dikelola oleh PT Global Agro Bisnis yang berlokasi di Kecamatan Cikulur, Singajaya, dan Sukanagara. Pertama dilakukan uji multikolinearitas dan uji lanjut metode stepwise untuk memilih variabel komponen sifat fisik tanah yang digunakan dalam model persamaan penduga produktivitas kayu pohon jabon. Kemudian analisis regresi berdasarkan nilai koefisien determinasi (R²). Nilai produktivitas pohon jabon terendah terdapat di lahan Kecamatan Cikulur dan tertinggi di lahan Kecamatan Sukanagara. Komponen sifat fisik tanah yang berpengaruh paling signifikan terhadap MAI diameter dan volume pohon jabon adalah kadar fraksi pasir tanah, sedangkan MAI tinggi total pohon jabon dipengaruhi oleh kadar fraksi liat tanah. Model produktivitas kayu pohon jabon yang diperoleh yaitu MAI-D = 2,597 + 0,036 Pasir(%) dengan adjusted R² 0,051 ; MAI-T = 5,790 - 0,044 Liat(%) dengan adjusted R² 0,184; dan MAI-V = 0,011 + 0,001 Pasir(%) dengan adjusted R² 0,096.