digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meskipun ekonomi sirkular semakin populer di kalangan akademisi, studi spesifik mengenai industri tekstil EU-27 masih belum jelas. Studi ini mengatasi kesenjangan ini dengan mengkaji bagaimana inisiatif ekonomi sirkular mempengaruhi efisiensi dalam mengurangi limbah tekstil di negara-negara UE-27. Pertama, saya menyelidiki implikasi inisiatif pemerintah melalui tinjauan literatur yang komprehensif. Selanjutnya, saya memperluas bukti empiris menggunakan metode kuantitatif dengan indikator produktivitas sumber daya dan tingkat daur ulang sebagai ukuran ekonomi sirkular. Data dari EUROSTAT, UN Comtrade, dan Bank Dunia untuk 243 negara selama 9 tahun (2004-2020, dua kali setahun) dianalisis menggunakan regresi data panel. Lebih lanjut, saya menyelidiki peran moderasi ekspor tekstil bekas untuk memahami bagaimana tren perdagangan limbah tekstil saat ini mempengaruhi efektivitas penerapan ekonomi sirkular. Investigasi ini menyelidiki bagaimana perdagangan ini memoderasi hubungan antara variabel independen dan timbulan limbah tekstil. Temuan saya menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara produktivitas sumber daya dan limbah tekstil, sehingga menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi limbah. Sebaliknya, hubungan antara tingkat daur ulang dan limbah tekstil secara statistik tidak signifikan. Khususnya, dampak moderasi ekspor tekstil bekas terhadap hubungan ini juga terbukti tidak signifikan. Studi ini menawarkan wawasan berharga bagi para pengambil kebijakan, pemangku kepentingan, dan akademisi yang ingin mempromosikan sektor tekstil sirkular di UE. Dengan mengidentifikasi bidang-bidang utama pengurangan limbah dan menyoroti perlunya penyesuaian kebijakan terkait limbah tekstil, temuan ini memberikan masukan bagi pengembangan strategi efektif untuk mentransformasi industri tekstil EU-27 menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.