digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Pencegahan penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian vaksin yang mengandung protein permukaan VHB (sHBsAg). Akan tetapi persediaan vaksin hepatitis B di Indonesia terbatas. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menghasilkan sHBsAg lokal. Namun kadar kemurnian dan hasil proteinnya masih kurang. Oleh karena itu, diperlukan optimasi purifikasi protein HBsAg untuk mendapatkan perolehan kembali protein HBsAg yang lebih tinggi dan tingkat kemurnian yang lebih baik. Pada penelitian ini, optimasi purifikasi dilakukan dalam 2 tahapan yaitu presipitasi menggunakan variasi konsentrasi NaCl (0,3 M ;0,5 M ;0,7 M) dan PEG (3%, 5%, 7%); kromatografi penukar ion menggunakan konsentrasi buffer elusi NaCl 300-500 mM. Untuk mengetahui kadar protein HBsAg, uji BCA dan ELISA digunakan dalam penelitian ini. Visualisasi protein HBsAg dilakukan dengan analisis SDS-PAGE. Berdasarkan analisis kuantitatif dari hasil uji BCA dan ELISA, kondisi optimal untuk tahap presipitasi diperoleh pada 0,3 M NaCl dan PEG 3%, sedangkan pada tahap kromatografi pertukaran ion, kondisi optimal dicapai ketika protein dielusi menggunakan NaCl 500 mM. Analisis SDS PAGE menunjukkan bahwa terdapat protein HBsAg dengan berat molekul 25 kDa (monomer) dan 50 kDa (dimer). Kondisi optimum untuk pemurnian sHBsAg yang diproduksi di Pichia pastoris memberikan hasil 47% dan aktifitas spesifik HBsAg sebesar 0.283 ng, sehingga hal ini akan meningkatkan produksi vaksin hepatitis B agar lebih optimal.