digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB1 Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

BAB2 Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

BAB3 Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

BAB4 Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

BAB5 Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

COVER Muhammad Dzul Fakhri
EMBARGO  2026-08-18 

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia dan disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 765 juta kasus berdasarkan laporan terbaru dari World Health Organization (WHO) pada 3 Mei 2023. Infeksi SARS-CoV-2 diawali dengan interaksi antara receptor binding domain (RBD) pada protein spike virus dan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) di permukaan sel. Imunisasi dengan RBD dapat menginduksi respons imun untuk menghasilkan antibodi netralisasi sehingga RBD merupakan salah satu kandidat vaksin COVID-19 yang terus dikembangkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa multimer RBD mampu menginduksi respons imun tubuh yang lebih tinggi daripada monomer RBD. Salah satu platform yang dapat digunakan untuk membuat multimer RBD adalah peptida ?-annulus (Bann) yang berasal dari kapsid tomato bushy stunt virus (TBSV). Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksi ragi Pichia pastoris yang membawa gen pengkode Bann-RBD, mengekspresikan, dan mengkarakterisasi protein Bann-RBD yang dihasilkan. Ragi Pichia pastoris X-33 yang membawa gen pengkode Bann-RBD telah dikonstruksi melalui peristiwa rekombinasi homolog pada daerah promotor gen AOX1. Hasil analisis PCR koloni ragi rekombinan menunjukkan pita DNA berukuran ~1,25 kb yang merupakan gen Bann-RBD. Peristiwa rekombinasi dapat terjadi berulang kali sehingga koloni ragi yang mengalami multi-insersi plasmid ditentukan dengan seleksi antibiotik bertingkat. Dalam ekspresi protein Bann-RBD, kaset ekspresi Bann-RBD berada dalam kendali promotor AOX1 sehingga ekspresinya diinduksi oleh metanol di medium. Urutan sinyal ?-mating factor pada N-terminal protein Bann-RBD menyebabkan protein tersebut disekresikan oleh ragi. Berdasarkan profil SDS-PAGE hasil ekspresi selama 72 jam, Bann-RBD diperoleh sebagai glikoprotein ekstrasel dengan massa molekul ~44 dan ~72 kDa. Deglikosilasi protein ekstrasel dengan endoglikosidase H menghasilkan protein dengan massa molekul ~25 kDa yang sesuai dengan ukuran teoretis RBD. Kondisi optimum ekspresi protein Bann-RBD pada P. pastoris X-33-Bann-RBD adalah selama waktu induksi 72 jam, OD600 awal 10, dan kadar metanol 2%. Berdasarkan hasil enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), hasil ekspresi berinteraksi dengan antibodi poli RBD IgY chicken dan mono S1 IgG human. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein Bann-RBD dapat menjadi kandidat vaksin COVID-19.