digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bakteri dan jamur yang hidup di dalam mulut dapat menyebabkan infeksi, termasuk bau mulut, karies gigi dan kandidiasis, dan lain-lain. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa Cinnamomum zeylanicum atau Kayu manis sejati memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang hidup di mulut, namun belum ada perbandingan aktivitas antimikroba antara bentuk serbuk batang dan batangnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba ekstrak kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) menggunakan batang dan serbuk batang dalam pelarut aseton terhadap patogen yang terdapat dalam rongga mulut. Simplisia kayu manis diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dingin menggunakan pelarut aseton. Diuji aktivitas antimikroba dari kedua ekstrak terhadap Enterococcus faecalis, Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Candida albicans ATCC 10231 menggunakan metode uji difusi cakram atau Kirby-Bauer. Hasil uji dengan metode uji Kirby-Bauer menunjukkan bahwa ekstrak batang mempunyai aktivitas terbesar terhadap Candida albicans ditunjukkan dengan diameter 34.63 mm untuk ekstrak konsentrasi 800 mg/mL. Aktivitas hambatan yang paling kecil adalah terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter hanya 10.15 mm untuk ekstrak konsentrasi 800 mg/mL. Ekstrak serbuk kayu manis memiliki aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans ditunjukkan dengan diameter hambat sebesar 23.70 mm untuk ekstrak konsentrasi 800 mg/mL. Sedangkan ekstrak serbuk kayu manis menunjukkan aktivitas paling kecil terhadap Streptococcus mutans ditunjukkan dengan diameter hambat sebesar 9.90 mm. Ekstrak batang kayu manis menujukkan aktivitas antimikroba yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak serbuk kayu manis. Kedua ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas antimikroba terbaik pada Candida albicans dibandingkan dengan aktivitasnya terhadap mikroba mulut lain.