Buah sukun, kulit buah delima, dan kulit buah manggis diketahui memiliki aktivitas sebagai
antihiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antihiperglikemia dari kombinasi
ekstrak tumbuhan tersebut. Metode pengujian yang digunakan adalah uji toleransi glukosa. Mencit
dibagi ke dalam sembilan kelompok: kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak air buah sukun 13 mg/kg bb
dan 39 mg/kg bb, ekstrak kulit buah manggis 13 mg/kg bb dan 39 mg/kg bb, ekstrak etanol kulit buah
delima 13 mg/kg bb dan 39 mg/kg bb, beserta glibenklamid 0,65 mg/kg bb. Kadar glukosa darah hewan
uji diukur setiap 30 menit pada menit ke-60, 90, 120, 150, dan 180 menit. Dari hasil uji toleransi glukosa
pertama dipilih ekstrak etanol kulit buah delima 13 mg/kg bb dan ekstrak kulit buah manggis 39 mg/kg
bb untuk dikombinasikan karena memiliki persen penurunan yang besar dan stabil, yaitu sebesar 47,11%
dan 26,06%. Penelitian dilanjutkan dengan mengkombinasikan kedua ekstrak. Hasil menunjukkan bahwa
kombinasi dengan perbandingan 1:1 mampu menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada
menit ke-60 terhadap kontrol positif serta memiliki nilai AUC 29171 ± 930,513 menit.mg/dL, sedangkan
kombinasi dengan perbandingan 0,5:0,5 tidak mampu menurunkan kadar glukosa darah pada semua
titik pengamatan dan memiliki nilai AUC yang lebih besar yaitu 39090 ± 2335,347 menit.mg/dL.
Disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima 13 mg/kg bb dan ekstrak kulit buah
manggis 39 mg/kg bb memiliki aktivitas antihiperglikemia.