digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Vegetasi memiliki banyak fungsi ekologis sebagai bagian dari siklus hidrologi. Secara sederhana, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian diserap ke dalam tanah dan sebagian menjadi limpasan. Akar tanaman dapat dengan efektif dalam mengurangi laju erosi dari aliran konsentrat karena kohesi akar menambah kemampuan kohesi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran vegetasi dalam mempengaruhi kualitas air (Total Solid) di daerah tangkapan dari sudut pandang water balance siklus hidrologi. Pengumpulan data di lokasi penelitian dilakukan untuk mendapatkan nilai struktur dan komposisi vegetasi serta sampel akar, pengukuran dan pengamatan vegetasi tepi sungai, curah hujan, debit limpasan, dan kualitas air (Total Solid) dari saluran yang dipengaruhi oleh limpasan. Dari hasil pengolahan data diperoleh tiga kelompok vegetasi dengan Indeks Nilai Penting tertinggi dimiliki oleh Jati (175,71%) dari kategori pohon, Bambu hijau (116,21%) kategori semak dan monokotil, serta Lamhalum (87,31%) dari kategori tumbuhan bawah. Hasil perhitungan penambahan kekuatan geser tanah paling besar dimiliki oleh Bambu hijau (78,62 kPa) dan Lamhalum (3,39 kPa) dari kategori herba. Intensitas hujan local berkisar 0,004 - 0,56 mm/menit. Total solid (TS) yang terukur dari air limpasan saluran berkisar 4641,34 - 9342,05 mg/L. Koefisien limpasan yang dihitung pada setiap peristiwa hujan menunjukkan nilai antara 0,03-0,30. Kisaran nilai tersebut dekat dengan kategori koefisien limpasan untuk area bervegetasi dengan jenis tanah lempung (berdasarkan SNI 2415:2016).