Pengolahan data seismik memiliki tujuan untuk menghasilkan gambaran lapisan
reflektor di bawah permukaan bumi dengan tepat dan akurat. Data seismik tersebut akan
melalui suatu tahap yaitu stacking yang bertujuan untuk meningkatkan rasio sinyal terhadap
noise pada setiap trace gathernya. Dalam penelitian tugas akhir ini, dilakukan dua metode
stacking yang berbeda, yaitu metode Common Reflection Surface (CRS) stack dan Dip Move
Out (DMO) stack pada model sintetik Marmousi II. Karena model tersebut memiliki kondisi
struktur bawah permukaan yang kompleks, aplikasi kedua metode stacking digunakan untuk
menanggulangi kualitas stacking konvensional yang kurang memadai. Dari hasil kedua metode
stacking tersebut, dihasilkan picking velocity yang lebih baik pula dibanding metode stacking
konvensional, sehingga akan memberikan koreksi spherical divergence yang lebih baik.
Kemudian dilakukan perbandingan untuk mendapatkan penampang Post Stack Depth
Migration yang baik. Evaluasi dari hasil penampang tersebut akan diuji amplitudo dari
reflektornya. Pengujian amplitudo ini bertujuan untuk mengetahui konsekuensi dari
penggunaan dua metode stacking yang berbeda dengan konvensional. Pengujian amplitudo
akan menggunakan analisa Amplitude versus Offset (AVO) dan Amplitude versus Angle
(AVA) untuk mengetahui keterjagaan (preserved) amplitudo yang lebih baik.