digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kegiatan penambangan pasir besi yang dilakukan di pantai Ciandum berpotensi mengubah kondisi tanah baik secara fisik maupun kimia dari kondisinya sebagai ekosistem hutan pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambangan pasir besi terhadap kondisi fisik dan kimia tanah terkait dengan terbukanya tutupan lahan. Pengambilan data menggunakan metode jalur sebanyak 4 titik pada wilayah terganggu yang mencakup 4 tipe tutupan lahan, yaitu padang rumput, perdu, sawah, dan tegakan akasia, serta 1 titik pada hutan pantai alami Cijeruk, C.A. Leuweung Sancang sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bulk density di pantai Ciandum lebih tinggi dibandingkan hutan pantai alami (BD 1.27:0.5 g.cm-1). Hal ini menunjukkan tanah di pantai Ciandum memadat akibat penambangan pasir besi. Demikian pula dengan derajat keasaman tanah (pH 7:6.7). Tekstur tanah di pantai Ciandum adalah berpasir sedangkan pada wilayah pembanding adalah lempung berpasir. Hal ini mengakibatkan kemampuan tanah di pantai Ciandum dalam menyerap air dan unsur hara cenderung menurun. Sifat-sifat kimia tanah secara umum di wilayah terdegradasi lebih rendah daripada hutan pantai alami, meliputi C Organik (0.505:10.04 %), N (0.575:1.14%), K (19.325:88.0 mg.100g-1), P (188.265:62.2 mg.100g-1), dan KTK (7.1625:56.62 cmol.kg-1). Hal ini menunjukkan bahwa semakin terbukanya lahan, kondisi sifat fisik dan kimia tanah semakin menurun.