digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seismik refraksi tomografi adalah metode geofisika yang dapat melakukan pencitraan kondisi geologi bawah permukaan dangkal untuk mengetahui kedalaman bedrock (consolidated layer) dan tebal lapisan tanah (weathering layer) yang menutupinya. Salah satu infrastruktur yang memerlukan hal tersebut adalah terowongan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang melewati daerah pegunungan di Jawa Barat. Dilakukan akuisisi data seismik refraksi di Tunnel “AAMO†dan diperoleh data mentah berupa waktu tempuh gelombang seismik yang menjalar dari source ke receiver. Dari data yang diperoleh ditentukan nilai waktu tempuh observasi dengan cara picking first break. Model kecepatan awal ditentukan dengan menggunakan metode DeltatV inversion dan smooth inversion. Setelah itu, dilakukan proses Wavepath Eikonal Traveltime (WET) inversion dengan menggunakan kedua model kecepatan awal tersebut untuk mendapatkan pencitraan kondisi pada bawah permukaan. Dari hasil pencitraan diperoleh tiga jenis lapisan yaitu weathering layer dengan Vp kurang dari 1000m/s, lapisan intermediate dengan Vp antara 1000-2300 m/s, dan lapisan bedrock dengan nilai Vp lebih dari 2300 m/s. Lapisan weathering layer memiliki tebal 30-40 meter dan lapisan bedrock dapat ditemukan dari kedalaman 50 meter dari permukaan tanah. Ditemukan juga adanya struktur sesar normal pada jarak 850 meter hingga 1000 meter dari titik awal pengukuran. Posisi tunnel berada pada kedalaman hingga 50 meter dari permukaan tanah, yaitu pada lapisan intermediate dan dekat dengan lapisan bedrock.