digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mardiana
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Laktosa dianggap memiliki efek yang menguntungkan pada fisiologi usus, termasuk efek prebiotik, peningkatan penyerapan air, natrium dan kalsium. Oleh karena itu, IEG (International Expert Group) menganggap bijaksana jika memasukkan laktosa dalam susu formula. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan detektor indeks refraksi adalah teknik yang digunakan untuk mengkuantifikasi kandungan laktosa. Preparasi sampel sebelum diinjeksikan ke dalam sistem KCKT merupakan tahapan penting dalam analisis menggunakan KCKT. Penelitian ini menggunakan tiga macam prosedur preparasi sampel berdasarkan prosedur yang digunakan oleh Ferreira dkk., Chavez-Servin dkk. dan Merck, serta Coppa dkk.. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan masing-masing prosedur preparasi untuk penetapan laktosa yang akurat dari susu formula, serta bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi metode penentuan kadar laktosa dalam susu formula menggunakan KCKT dengan detektor indeks refraksi. Penentuan laktosa menggunakan teknik KCKT dengan kondisi pengukuran optimum sebagai berikut: detektor indeks refraksi, kolom NH2 Inertsil 5µm, 250 x 4.6 mm i.d, fase gerak ACN-H2O (65:35) dengan laju alir 1 mL/menit. Pada kondisi tersebut diperoleh parameter kesesuaian sistem sebagai berikut: faktor resolusi (Rs) = 5,38; faktor ikutan (?) = 1,11; faktor selektifitas (?) = 3,57. Koefisien variansi (KV) keberulangan penyuntikan untuk waktu retensi, Area Under Curve, dan tinggi kromatogram masing-masing adalah 0,09%; 1,63%; dan 1,23%. Metode ini memberikan linieritas dengan persamaan kurva kalibrasi y=364048,15x-17235,22 dengan r = 0,9998; koefisien variansi regresi (Vxo) = 1,25%; batas deteksi = 0,12 mg/mL; dan batas kuantitasi = 0,35 mg/mL. Hasil pengujian keseksamaan dari prosedur preparasi sampel I, II, dan III yang diterapkan pada larutan sampel susu formula bayi memberikan KV untuk masing-masing prosedur sebesar 15,10%; 3,06%; dan 1,93%. Pengujian kecermatan dilakukan pada larutan sampel yang sebelumnya dipreparasi menggunakan prosedur preparasi sampel I, II, dan III. Hasil pengujian kecermatan untuk prosedur preparasi sampel I, II, III masing-masing sebesar 65,96%; 96,29%; dan 101,66%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, disimpulkan bahwa prosedur preparasi III dapat digunakan untuk penentuan laktosa yang lebih akurat dalam produk susu formula menggunakan KCKT. Aplikasi metode ini pada penentuan kadar laktosa dalam sampel susu formula memeberikan hasil sebagai berikut: dalam sampel susu formula A sebesar 53,71 g/100 g dan dalam sampel susu formula bayi B sebesar 60,13 g/100 g.