Laktosa dianggap memiliki efek yang menguntungkan pada fisiologi usus,
termasuk efek prebiotik, peningkatan penyerapan air, natrium dan kalsium. Oleh
karena itu, IEG (International Expert Group) menganggap bijaksana jika
memasukkan laktosa dalam susu formula. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(KCKT) dengan detektor indeks refraksi adalah teknik yang digunakan untuk
mengkuantifikasi kandungan laktosa. Preparasi sampel sebelum diinjeksikan ke
dalam sistem KCKT merupakan tahapan penting dalam analisis menggunakan
KCKT. Penelitian ini menggunakan tiga macam prosedur preparasi sampel
berdasarkan prosedur yang digunakan oleh Ferreira dkk., Chavez-Servin dkk. dan
Merck, serta Coppa dkk.. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan
masing-masing prosedur preparasi untuk penetapan laktosa yang akurat dari susu
formula, serta bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi metode
penentuan kadar laktosa dalam susu formula menggunakan KCKT dengan
detektor indeks refraksi. Penentuan laktosa menggunakan teknik KCKT dengan
kondisi pengukuran optimum sebagai berikut: detektor indeks refraksi, kolom
NH2 Inertsil 5µm, 250 x 4.6 mm i.d, fase gerak ACN-H2O (65:35) dengan laju
alir 1 mL/menit. Pada kondisi tersebut diperoleh parameter kesesuaian sistem
sebagai berikut: faktor resolusi (Rs) = 5,38; faktor ikutan (?) = 1,11; faktor
selektifitas (?) = 3,57. Koefisien variansi (KV) keberulangan penyuntikan untuk
waktu retensi, Area Under Curve, dan tinggi kromatogram masing-masing adalah
0,09%; 1,63%; dan 1,23%. Metode ini memberikan linieritas dengan persamaan
kurva kalibrasi y=364048,15x-17235,22 dengan r = 0,9998; koefisien variansi
regresi (Vxo) = 1,25%; batas deteksi = 0,12 mg/mL; dan batas kuantitasi = 0,35
mg/mL. Hasil pengujian keseksamaan dari prosedur preparasi sampel I, II, dan III
yang diterapkan pada larutan sampel susu formula bayi memberikan KV untuk
masing-masing prosedur sebesar 15,10%; 3,06%; dan 1,93%. Pengujian
kecermatan dilakukan pada larutan sampel yang sebelumnya dipreparasi
menggunakan prosedur preparasi sampel I, II, dan III. Hasil pengujian kecermatan
untuk prosedur preparasi sampel I, II, III masing-masing sebesar 65,96%;
96,29%; dan 101,66%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian,
disimpulkan bahwa prosedur preparasi III dapat digunakan untuk penentuan
laktosa yang lebih akurat dalam produk susu formula menggunakan KCKT.
Aplikasi metode ini pada penentuan kadar laktosa dalam sampel susu formula
memeberikan hasil sebagai berikut: dalam sampel susu formula A sebesar
53,71 g/100 g dan dalam sampel susu formula bayi B sebesar 60,13 g/100 g.