digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA MELYANA CAROLINA NIM : 10714043
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Furosemida merupakan salah satu obat diuretik yang digunakan untuk mengobati udem yang berhubungan dengan penyakit jantung, gangguan pada organ ginjal dan hati, dalam dosis tinggi untuk penanganan oliguria yang terjadi karena gagal ginjal, dan penanganan hipertensi. Furosemida juga digunakan sebagai masking agent untuk obat-obatan peningkat performa (doping) dalam dunia olahraga. Furosemida dapat membantu pengeluaran obat doping melalui urin secara lebih cepat dan membantu menurunkan berat badan. Salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian furosemida dalam analisis adalah ekstraksi fase padat (solid phase extraction atau SPE). SPE menggunakan adsorben berbentuk padat untuk memisahkan analit dari matriks. Untuk meningkatkan adsorpsi analit digunakan polimer tercetak molekul (molecularly imprinted polymer atau MIP) sebagai adsorben. Dalam penelitian ini dibuat MIP dengan molekul tercetak berupa furosemida dan monomer akrilamid. Sintesis MIP dilakukan dengan metode ruah (bulk polymerisation). Dilakukan juga sintesis polimer tidak tercetak molekul (non-molecularly imprinted polymer atau NIP) dan kinerjanya dibandingkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MIP memiliki kemampuan adsorpsi lebih baik dari NIP dengan imprinting factor sebesar 1,44. Pada uji selektivitas, MIP sedikit lebih baik dalam adsorpsi furosemida saat dibandingkan dengan hidroklorotiazida. Pada pemisahan furosemida dari matriks tablet, MIP lebih baik memisahkan furosemida dari NIP, dengan perolehan kembali sebesar 10,93%. Metode telah melalui uji verifikasi, dengan akurasi sebesar 99,27%, koefisien variansi 0,19%, koefisien korelasi 0,9995 dan Vxo sebesar 1,53%.