COVER MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA MELI NUR ASTIANI NIM : 11614014
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Nefropati diabetik merupakan suatu komplikasi mikrovaskular dari diabetes melitus yang ditandai
dengan gagal ginjal kronis (GGK). Komponen utama dalam terapi nefropati diabetik adalah
penggunaan antidiabetik dan antihipertensi dalam pengendalian kadar glukosa darah dan tekanan
darah untuk memperlambat laju kerusakan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pola pengobatan dan penggunaan obat, serta mengevaluasi ketepatan penggunaan
antidiabetik dan antihipertensi pada pasien nefropati diabetik di suatu rumah sakit swasta kota
Bandung berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian merupakan
studi observasional analitik secara retrospektif dengan mengkaji catatan rekam medik pasien
periode Januari 2016 - Desember 2017.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengobatan
antidiabetik terbanyak pada pasien nefropati diabetik adalah terapi tunggal glimepirid. Hasil
evaluasi ketepatan penggunaan antidiabetik menunjukkan 100% tepat indikasi, 93,93% tepat obat,
dan 100% tepat dosis. Hasil pengobatan selama rawat inap menunjukkan 66,67% memiliki kadar
glukosa darah sewaktu terkendali dan 33,33% memiliki kadar glukosa darah sewaktu tidak
terkendali. Sementara pola pengobatan antihipertensi terbanyak pada pasien nefropati diabetik
adalah penggunaan kombinasi angiotensin receptor blocker (ARB) dan calcium channel blocker
(CCB), yang merupakan antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan CCB, yaitu
amlodipin. Hasil evaluasi ketepatan penggunaan antihipertensi menunjukkan 100% tepat indikasi,
88,89% tepat obat, dan 91,67% tepat dosis. Hasil pengobatan selama rawat inap menunjukkan
63,89% memiliki tekanan darah terkendali dan 36,11% memiliki tekanan darah tidak terkendali.
Perpustakaan Digital ITB