Industri manufaktur memiliki potensi tingkat kelelahan kerja karena kondisi lingkungan yang belum memenuhi syarat, beban kerja yang tidak menentu, dan potensi gangguan tidur akibat penerapan sistem kerja shift sehingga menyebabkan peningkatan jumlah kasus kecelakaan kerja. Kelelahan menurunkan kemampuan seseorang untuk memproses informasi bahaya dan merespon kondisi bahaya yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh paparan faktor lingkungan kerja, beban kerja, dan kualitas tidur terhadap kelelahan yang dirasakan oleh pekerja di PT. X. Pengukuran lingkungan kerja menggunakan 4 in 1 environmental. Sedangkan beban kerja dan kualitas tidur diukur dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX dan PSQI. Jumlah sampel penelitian ini sebesar 123 pekerja. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rata-rata intensitas kebisingan dan ISBB belum melebihi NAB. Sedangkan hasil pengukuran intensitas pencahayaan area indoor menunjukkan bahwa masih belum memenuhi NAB dengan besar antara 190,67 – 285 lux. Skor dimensi job demand, manager support, dan change mempunyai rerata skor lebih rendah dibandingkan rerata skor dimensi stress kerja lainnya untuk semua lokasi kerja. Rata-rata skor beban kerja berkisar antara 61,05 – 74,78. Sebanyak 88,62% pekerja PT. X mempunyai kualitas tidur buruk. Meskipun pekerja PT. X diketahui mempunyai beban kerja yang berat dan kualitas tidur yang buruk, tetapi lebih dari 50% pekerja PT. X tidak mengalami kelelahan yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai waktu reaksi dan tekanan darah sesudah bekerja. Hal ini disebabkan karena 70% pekerja PT. X mempunyai tekanan darah normal dan 90% pekerja berusia ≤40 tahun sehingga risiko kelelahan menjadi lebih rendah, PT. X juga telah menerapkan pengendalian administrasi yaitu pengaturan jam kerja dan sistem rotasi shift cepat, tempat kerja yang nyaman dengan suhu ruang antara 20oC-26oC, pencahayaan yang cukup, dan kebisingan yang rendah, serta napping saat bekerja. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa kelelahan pekerja PT. X berdasarkan parameter tekanan darah sistolik dipengaruhi oleh skor beban kerja, kebisingan dan status pekerjaan. Sedangkan untuk waktu reaksi dan tekanan diastolik, diperoleh nilai signifikansi lebih besar 0,05 yang berarti bahwa kelelahan berdasarkan parameter waktu reaksi tidak dipengaruhi oleh lama kerja dan kebisingan dan kelelahan berdasarkan tekanan diastolik tidak dipengaruhi oleh kelompok umur sehingga model tidak dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Perpustakaan Digital ITB