digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP LIA ARYANTI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana

Air buangan tambak udang memiliki kandungan nutrien yang cukup tinggi dari hasil metabolisme dan sisa pakan. Pembuangan limbah ke badan air akan mengakibatkan penurunan kadar oksigen dan kandungan nutrien yang berlebih, sedangkan sumber utama dalam kegiatan budidaya laut berasal dari badan air itu sendiri. Penggunaan air baku yang kurang baik dapat memicu munculnya virus patogenik atau wabah penyakit. Pada penelitian ini akan dilakukan pengolahan buangan air tambak dengan menggunakan constructed wetland tipe horizontal sub surface flow. Tumbuhan mangrove sebagai tumbuhan lokal dari sekitar tambak yang akan dimanfaatkan sebagai tumbuhan dalam constructed wetland. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efisiensi penyisihan nutrien pada limbah tambak dengan variasi konsentrasi COD dan waktu detensi. Konsentrasi organik yang dipilih disesuaikan dengan kisaran konsentrasi COD pada air buangan tambak yaitu 100 mg/L, 200 mg/L dan 400 mg/L dengan rata-rata beban organik sebesar 10,9-123,3 gram/m3/hari, sedangkan waktu detensi yang digunakan selama 2, 4 dan 6 hari. Parameter yang dianalis berupa COD, nitrogen dan fosfat serta kualitas lingkungan. Perbandingan penggunaan tanaman menunjukkan bahwa constructed wetland tanpa tumbuhan mangrove (kontrol) dengan waktu detensi 6 hari dapat menyisihkan rata-rata kadar COD sebesar 42-68% sedangkan dengan penambahan tumbuhan mangrove pada waktu detensi yang sama dapat menyisihkan rata-rata kadar COD 71-84%, sehingga penambahan tumbuhan mangrove dapat meningkatkan efisiensi penyisihan sebesar 9-29%. Constructed wetland dengan tipe horizontal sub surface flow dapat digunakan dalam penyisihan air buangan budidaya udang dengan menggunakan Rizophora mucronata dengan waktu detensi yang menghasilkan efluen terbaik adalah 2 hari, dengan efisiensi penyisihan 76,5% COD, 98,37% nitrit, 71,78% nitrat, 72,75% ammonia dan 68,46% TP.