Objek penelitian berupa singkapan batugamping yang menurut peneliti terdahulu termasuk dalam Anggota Batugamping Formasi Tapak yang berumur Pliosen (Djuri dkk., 1996).
Diduga ada hubungan antara fasies mikro, diagenesa dan perkembangan porositas pada batugamping tersebut. Sebanyak 9 lintasan pengukuran dibuat dan 110 percontoh dikumpulkan untuk melihat penyebaran fasies mikro, perkembangan diagenesa dan porositasnya.
Sebagian dari percontoh kemudian dibuat sayatan tipis untuk analisis petrografi (72 percontoh), slab untuk analisis biota dan tekstur pengendapan menunjang analisis petrografi (62 percontoh), dan analisis mikropaleontologi (15 percontoh). Dari analisis asosiasi fosil foraminifera didapat dua lingkungan pengendapan, yaitu: 1. inner to shallow neritic (reef) dan 2. shallow to middle neritic (fore-slope, fore-reef). Sedangkan umur batuannya terdiri dari kelompok umur Miosen Awal dengan fosil indeks Borelis pygmeus, Miosen Tengah yang dicirikan oleh hadirnya Globorotalia continuosa, Globorotalia mayeri, Austrotrillina sp. dan Miogypsina. Kelompok termuda berumur Miosen Akhir - Pliosen yang dicirikan oleh hadirnya Globigerinoides obliquus extremus.
Dari observasi lapangan, pengamatan slab dan petrografi didapat 5 fasies mikro, yaitu: 1. Coral (head) boundstone, 2. Coral (branching) boundstone/grainstone, 3. Coral (platy) boundstone - packstone, 4. Algal Coral boundstone dan 5. Foraminiferal Algal grainstonepackstone. Kelima fasies mikro ini termasuk dalam Wilson,s Standard Microfacies Type (SMF) no. 5, 6, 7, dan 11. SMF ini dapat dijumpai dalam Wilson's Facies Zone no 4 (foreslope) dan no 5 (organic reef build-up).
Proses diagenesa yang teramati adalah: mikritisasi, pelarutan, penggantian aragonit menjadi kalsit, sementasi, neomorfisme, kompaksi, rekahan, dolomitisasi dan pressure dissolution. Sedangkan lingkungan diagenesanya meliputi marine, meteoric dan pembebanan. Porositas yang umum ditemui adalah vugular, intrapartikel, interpatikel, rekahan, channel, dan moldic. Distribusi porositas menunjukkan bahwa porositas pada batuan dengan tekstur boundstone lebih kecil dibandingkan porositas pada tekstur grainstone dan packstone. Porositas utama adalah tipe vugular yang umumnya terjadi oleh proses pelarutan pada lingkungan diagenesa meteoric.