digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Masalah kestabilan lereng merupakan masalah penting karena menyangkut masalah keselamatan manusia, peralatan dan bangunan serta mengganggu kelancaran produksi. Untuk menganalisis kestabilan lereng dapat diketahui melalui sifat mekanika seperti kohesi, sudut geser dalam dan berat jenis batuan. FK yang besar tidak menggambarkan lereng yang lebih stabil, karena besaran ketidakpastian yang implisit tidak ditangkap oleh nilai FK. Lereng dengan nilai FK= 3 bukan berarti 2 kali lebih stabil daripada FK 1.5 maka dari itu digunakan probabilitas kelongsoran yang dibentuk dari beberapa parameter mekanika. Berdasarkan perhitungan analitik dengan menggunakan metode point estimate didapatkan probabilitas kelongsoran (PK) bidang lokasi 11 Lereng Barat Daya Pb9s4 Tambang Terbuka Grasberg sebesar 14,06% dan probabilitas kelongsoran baji pada lokasi 36 Lereng Barat Daya Pb9s4 Tambang Terbuka Grasberg 32,5%. Berdasarkan tabel Stacey (2009) maka PK bidang 14,06% masih dapat diterima. Tingkat kerusakan longsoran pada level L hingga level E dapat mengakibatkan tanpa kecelakaan hingga terjadinya kematian pada perorangan.