Lapangan Naga terletak pada Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Interval Pliosen
merupakan salah satu interval yang produktif menghasilkan hidrokarbon sampai sekarang di lapangan Naga. Pada lapangan Naga belum ada analisis stratigrafi sikuen serta analisis distribusi reservoir. Data yang digunakan adalah data log sumur, seismik, biostratigrafi, dan contoh inti batuan.
Analisis litologi dan biostratigrafi menunjukan perkembangan stratigrafi secara vertikal semakin kearah darat ditandai dengan kehadiran batubara semakin dominan serta perubahan zona biostratigrafi dari Zona Haplophragmoides sp. dan Trochamina sp. yang terbentuk pada lingkungan lower – upper delta plain menjadi Zona Barren I yang terbentuk pada lingkungan fluvial – upper delta plain.
Studi ini menunjukan bahwa interval Pliosen pada lapangan Naga terbagi menjadi lima Sikuen. Secara umum batas sikuen pada Sikuen 1 – 3 dicirikan oleh perubahan fasies lower delta plain menjadi marsh. Sedangkan batas sikuen pada Sikuen 4 – 5 dicirikan dengan perubahan fasies tidal sand flat menjadi marsh dan diikuti dengan fluvial channel.
Terdapat dua reservoir yang dimodelkan, yaitu: Reservoir UT-6 dan LT-3. Reservoir UT-6 termasuk kedalam Sikuen 5 bagian atas yang secara umum tersusun atas fasies tidal flat dan fluvial channel. Model distribusi UT-6 menunjukan lingkungan pengendapan marsh, tidal–fluvial channel complex. Reservoir LT-3 termasuk kedalam Sikuen 3 yang secara umum tersusun atas fasies mouth bar, tidal flat dan marsh. Model distribusi LT-3 menunjukan lingkungan pengendapan yang sangat bervariasi mulai dari lower delta plain (distributary mouth bar) serta upper delta plain (marsh, tidal – fluvial channel dan distributary mouth bar). Perubahan fasies secara vertikal dan lateral yang drastis atau secara tiba-tiba menyebabkan reservoir pada lapangan Naga tidak terdistribusi dengan baik dan bersifat isolated.