digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak jelantah mengandung berbagai pengotor yang disebabkan oleh reaksi hidrolisis trigliserida, oksidasi, dan polimerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja membran ultrafiltrasi (UF) hollow fiber polipropilena (PP) dalam merejeksi zat pengotor pada minyak jelantah seperti air, free fatty acids (FFA), dan zat warna. Pengurangan zat pengotor tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas jelantah. Pada penelitian ini, minyak jelantah difiltrasi dengan konfigurasi aliran cross-flow pada rentang transmembrane pressure (TMP) 1–2 bar dan temperatur 30–50oC. Kinerja membran dievaluasi berdasarkan nilai fluks permeat serta rejeksi zat pengotor pada minyak jelantah. Kadar air dan FFA diukur berdasarkan standar analisis AOCS Ca 2c-25 dan AOCS Ca 5a-40. Kualitas minyak hasil filtrasi dan minyak jelantah umpan juga dianalisa berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 430–480 nm. Sementara itu, sifat hidrofobik dan oleofilik membran dievaluasi berdasarkan hasil pengukuran sudut kontak droplet air dan minyak pada membran. Hasil penelitian menunjukan bahwa membran UF polipropilena mampu merejeksi air dan mengurangi absorbansi minyak jelantah, namun tidak dapat merejeksi FFA. Nilai fluks permeat bervariasi pada rentang 327–1327 mL/(m2h). Dengan meningkatnya temperatur dan TMP, fluks permeat meningkat, sementara rejeksi air berkurang. Rejeksi air terbaik adalah 95,5% yang dihasilkan pada temperatur operasi 30oC dan TMP 1 bar. Sudut kontak droplet air pada membran sebelum dan setelah digunakan adalah 95.4 ± 0,7o and 97,3 ± 1,1o. Sementara itu, sudut kontak droplet minyak pada membran berkurang dari 28,2 ± 1,5o menjadi 14,4 ± 0,5o setelah digunakan. Berdasarkan data sudut kontak tersebut, membran UF polipropilena bersifat lebih hidrofobik dan oleofilik setelah digunakan filtrasi minyak jelantah.