ABSTRAK Ukhti Ayuningtyas
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Teh (Camellia sinensis) merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal untuk diolah
menjadi minuman berkhasiat dan menyejukkan sehingga banyak diminati oleh
masyarakat. Teh kuning merupakan jenis teh yang masih belum terkenal seperti teh
hijau atau teh hitam. Langkah tambahan yang disebut “sealed-yellowing” digunakan
selama pemrosesan teh kuning yang menghasilkan rasa teh kuning yang lebih segar
dan lembut. Pengeringan merupakan proses yang paling krusial pada teh karena dapat
memengaruhi kualitas teh, seperti kandungan polifenol, antioksidan, dan organoleptik.
Pengunaan hot air dryer merupakan salah satu metode pengeringan teh yang cocok
karena alat ini tersusun atas rak-rak yang memungkinkan bahan kering secara merata.
Pada penelitian ini, teh kuning diolah dengan variasi suhu pengering hot air dryer
(60,80,100, dan 120?) agar dapat memperoleh pengolahan teh kuning dengan suhu
optimal. Hasil terbaik pada teh kuning, dilihat pada kadar air, kandungan total
polifenol, aktivitas antioksidan, dan hasil organoleptik. Kadar air yang dihasilkan
seluruhnya kurang dari 6% (b.b), kandungan polifenol ekstrak dan air seduhan berkisar
19,657-23,919% (b/b.), dan 4,656 -10,235% (b/b) dengan angka tertinggi terdapat pada
pengeringan suhu 80?. Aktivitas antioksidan ekstrak dan air seduhan teh berkisar
17,055-20,150 mg/L dan 42,180-50,393 mg/L secara berturut-turut dengan hasil
terbaik keduanya terdapat pada pengeringan suhu 80?. Skor organoleptik rata-rata
oleh panelis ahli berkisar 64,3-66,8 dari total skor 100. Skor organoleptik hedonik
memberikan hasil terbaik pada suhu pengeringan 120?. Diperoleh energi aktivasi dari
kinetika pengeringan sebesar 6,83 kJ/mol dengan nilai faktor pra-eksponensial sebesar
0,4 menit-1 dan R2 sebesar 0,9928.