PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) adalah anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (PT KS) yang bergerak di bidang pembangkit serta transmisi dan distribusi yang mensuplai listrik di area Krakatau Industrial Estate Cilegon. PT KDL memiliki pembangkit lama PLTU 400 MW yang beroperasi pertama kali pada tahun 1978 dan terakhir beroperasi pada tahun 2015. Sejak 2015 PT KDL sudah mengoperasikan pembangkit baru Combine Cycle Power Plant 120 MW dan pembangkit ini sempat tidak operasi di tahun 2016 karena kerusakan turbin uap akibat reverse power. Banyaknya permasalahan yang dihadapi seperti usia peralatan yang sudah tua, rendahnya kehandalan suplai listrik, pendapatan perusahaan menurun, permintaan menurun, dan indeks kepuasan pelanggan juga mengalami penurunan menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan. Hal ini agar sejalan dengan visi perusahaan yaitu menjadi penyedia energy yang handal dan bersaing di Indonesia.
Akar permasalahan dicari dengan metode mind mapping dengan cara melakukan wawancara terhadap beragam responden yang mewakili seluruh stakeholder ditambah data kinerja perusahaan selama 5 tahun terakhir dengan membandingkan dengan nilai standar yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut adalah PT KDL perlu melakukan perubahan manajemen dengan menerapkan standar World Class Maintenance Management dan Total Productive Maintenance dimana perbaikan semua masalah di atas harus melibatkan semua divisi yang ada di PT KDL bukan hanya menjadi tanggunjawab divisi perawatan. Perbaikan dimulai dari perbaikan kualitas karyawan, penggantian peralatan utama yang sudah tua secara bertahap, melakukan preventive dan predictive maintenance secara proaktif, melakukan manajemen suku cadang dalam hal ketersediaan barang dan pengendalian biaya, menerapkan life cycle management yaitu mengatur biaya maintenance untuk tujuan jangka panjang, integrasi sistem informasi perawatan, operasi, logistik, keuangan dan sumber daya manusia, meningkatkan penjualan jasa, negosiasi harga jual listrik ke PT KS dan harga beli gas ke PT Perusahaan Gas Negara dan membangun pembangkit baru PLTU Batubara 1x150 MW agar harga jual listrik dapat lebih bersaing lagi.